Lebaran tanpa Mudik, Volume Sampah Meningkat
PROBOLINGGO – Volume sampah di Kota Probolinggo meningkat selama masa lebaran yang diwarnai larangan mudik. Peningkatan volume sampah berkisar 10 sampai 15 persen dibanding hari biasa yang jumlahnya 70 – 72 ton per hari.
Kondisi tersebut diungkap Kabid Penanggulangan dan Penanganan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Sunyoto, Minggu (16/5) siang. Menurutnya, 4 hari pasca lebaran, jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 77 ton.
Dimungkinkan, jumlahnya akan terus bertambah dan puncaknya pada hari ketujuh pasca lebaran. Sebab, di hari itu bertepatan dengan kupatan (Hari Raya Ketupat). “Kita lihat saja besok hingga 7 hari pasca lebaran. Naik apa tidak. Tapi biasanya, volumenya naik,” katanya.
Dikatakan, penyumbang paling banyak sampah lebaran adalah sampah rumah tangga. Ini terjadi meski ada larangan mudik. Menurutnya, sampah rumah tangga bertambah lantaran masyarakat tetap tinggal di rumah. “Kegiatan di rumah menjelang dan pasca hari raya bertambah. Aktivitas tersebut menghasilkan sampah. Seperti memasak atau makan,” ujar Sunyoto.
Terkait sampah pasar, kata Sunyoto, tidak terjadi lonjakan. Sebab, aktivitas di sejumlah pasar menurun saat lebaran. Bahkan ada pasar yang sampai tidak ada pengunjung atau pembelinya alias sepi sekali. “Pas hari raya, pasar sepi semua. Kalau sekarang sudah agak ramai,” lanjutnya.
Tentang petugas pengangkut sampah, Sunyoto mengatakan tidak ada hari libur. Begitu juga dengan petugas penyapu jalan dan pasar serta lokasi publik lainnya. Menurutnya, petugas tetap bekerja seperti biasanya. “Enggak libur, tetap bekerja seperti biasa. Kalau petugas kebersihan libur, ya kota kotor. Sampah enggak terangkut, sehingga menumpuk,” pungkasnya. (gus/iwy)