Selama Januari, 45 Warga Probolinggo Terjangkit DBD
KRAKSAAN – Kasus DBD di Kabupaten Probolinggo tercatat ada 45 penderita hingga kemarin (20/1). Oleh karenanya, peran masyarakat penting untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggal mereka.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelianto mengungkapkan, dari catatan yang ada, kasus DBD tercatat ada 45 kasus yang tersebar di 24 kecamatan. “Infonya ada 45 penderita. Nanti lebih detailnya bisa ke staff saya,” kata dr Anang.
Menurutnya, ada beberapa hal agar hal itu bisa dicegah. Salah satunya yakni dengan cara PSN lewat 3M plus. Seperti, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Sementara plusnya merupakan kegiatan pencegahan DBD lainnya seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk.
“Kemudian mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dan lain sebagainya,” terangnya.
Anang sendiri mengaku tidak menganjurkan fogging. Sebab fogging itu dilakukan bila situasi atau populasi nyamuk tidak dapat dikendalikan lagi. “Kami tidak mau masyarakat berpikir bahwa fogging menyelesaikan masalah demam berdarah. Fogging itu hanya memberantas nyamuk dewasa, namun jentiknya masih hidup. Pencegahan paling efektif bisa dilakukan melalui gerakan PSN 3M Plus,” katanya.
Menurut Anang, sampai pertengahan bulan Januari 2020 di Kabupaten Probolinggo sudah terdapat sekitar 45 kasus yang menderita DBD. Angka ini lebih rendah dari kasus yang terjadi pada tahun lalu.
Meskipun demikian pihaknya sudah gencar melakukan upaya pencegahan sejak 3 bulan yang lalu melalui PSN yang dilakukan oleh kecamatan dan institusi yang ada, baik melalui penyuluhan maupun pembagian larvasida yang dilakukan lebih intensif.
“Kami berharap dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus bersama-sama dengan masyarakat, mudah-mudahan angka kejadian DBD di Kabupaten Probolinggo bisa ditekan,” terangnya. (rul/awi)