Lain-lain

Warga Diminta Waspada Air Pasang


PROBOLINGGO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperidiksi Gerhana Bulan Penumbra terjadi pada Sabtu (11/1) mendatang. Menyikapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun meminta masyarakat untuk tetap waspada utamanya di sepanjang pesisir pantai utara probolinggo terhadap air pasang laut.

Berdasar rilis BMKG, gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Nantinya, gerhana bulan Penumbra ini diperkirakan akan muncul mulai 17.05 GMT (10 Jan), 00.05 WIB, 01.05 WITA, 02.05 WIT. Sedangkan puncak gerhana akan muncul pada 19.10 GMT (10 Jan), 02.10 WIB, 03.10 WITA, 04.10 WIT. Terakhir, gerhana berakhir pada 21.14 GMT (10 Jan), 04.14 WIB, 05.14 WITA, dan 06.14 WIT.

Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 ini merupakan anggota ke 16 dari 71 anggota pada seri Saros 144. Gerhana bulan sebelumnya, yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 30 Desember 2001. Adapun gerhana bulan yang akan datang, berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 21 Januari 2038 mendatang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi meminta agar masyarakat untuk  lebih meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya antisipasi seperti mengamankan barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi (aman), membuat sekat di area yang bisa dimasuki air seperti pintu masuk. “Berjaga-jaga disaat puncak pasang agar bisa meminimalisir dampak yang tidak diinginkan,” kata Anggit pada Koran Pantura, kemarin (8/1).

Selain itu, ia pun mengingatkan untuk mematikan atau memindahkan peralatan listrik yang terletak di bawah atau berpotensi terendam air. “Masyarakat hendaknya segera melaporkan jika terjadi bencana ke BPBD ,  ke CS 112  atau ke Pusdalops melalui Prosigab,” jelasnya.

Diketahui, Pada tahun 2020, setidaknya terjadi enam kali gerhana, yaitu dua kali gerhana Matahari dan empat kali gerhana Bulan. Pertama adalah Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia.

Selanjutnya Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020, dan Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 21 Juni 2020 yang berupa Gerhana Matahari Sebagian, yang dapat diamati dari Indonesia, kecuali sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

Kemudian ada Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Lalu ada Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir. Terakhir ada Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. (rul/iwy)


Bagikan Artikel