Lain-lain

Dirikan Posko Siaga Bencana


DRINGU – Sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang terjadi di kabupaten Probolinggo, gabungan tiga pilar yakni Pemkab, Polres dan Kodim 0820 Probolinggo mendirikan posko bersama siaga bencana bertempat di halaman mal pelayanan publik (MPP) di kecamatan Dringu.

Pendirian posko bersama penanganan bencana itu secara resmi diperkenalkan, Selasa (7/1) siang. Dalam acara peresmian tersebut pula, Wakil Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko, Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto dan Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo melakukan pengecekkan terhadap kesiapan personel gabungan dan peralatan, serta perlengkapan penanganan bencana.

Sejumlah peralatan pun dicek secara seksama, mulai dari alat berat berupa buldoser, mobil damkar, dan Sky Walker hingga alat pangkas pohon berupa gergaji mesin. Selain itu juga kesiapan dapur umum dan persediaan obat-obatan medis tak luput dari pemeriksaan.

Wakil Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko mengungkapkan, pendirian posko bersama ini adalah bentuk sinergitas 3 pilar yakni Pemkab Probolinggo, TNI, dan Polri. Sehingga dengan menyatukan pasukan di posko penanggulangan bencana dapat memberikan respon cepat dalam penanganan kasus bencana alam.

“Pemantauan secara khusus dilakukan beberapa titik rawan bencana di Kabupaten Probolinggo. Di antaranya Kecamatan Krucil, Tiris, Pakuniran dan Sukapura. Nantinya tim Tagana  di tiap-tiap desa akan memberikan informasi lebih cepat apabila terjadi bencana,” ungkapnya, Selasa (7/1) kemarin.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto menyatakan, kekuatan personel Polres Probolinggo berjumlah kurang lebih 450 personel dan dibantu oleh tim terpadu dari Polsek bersama Forkopimka. “Jadi dengan kekuatan personel yang sudah disiapkan ini agar dapatnya dimaksimalkan dalam melakukan penanganan bencana sesuai dengan lokasi yang rawan bencana,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo. Menurutnya, dengan datangnya cuaca ekstrem di musim penghujan ini, maka potensi terjadinya bencana alam akan meningkat.

“Potensi terjadinya alam semakin meningkat seiring datangnya musim penghujan. Utamanya di daerah rawan yang berada di sejumlah kecamatan yang disebutkan oleh pak Wabup tadi,” pungkasnya. (tm/awi)


Bagikan Artikel