Jika Kondusif, Pengungsi Ingin Balik ke Wamena
PROBOLINGGO – Nyaris satu bulan sejak pecahnya kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu. Gelombang pengungsian pun tak kunjung terhenti dari daerah konflik tersebut. Namun dibalik itu, terdapat sejumlah pengungsi asal Kabupaten Probolinggo mengaku ingin kembali ke Wamena.
Hal tersebut diungkapkan Sujono salah seorang Sujono salah seorang pengungsi asal Kecamatan Leces. Dia menyebut jika kondisi di Wamena telah kondusif. Maka dia berkeinginan untuk kembali lagi untuk mengadu nasib di tanah Papua tersebut.
“Motor saya masih di sana, dan untuk mencari uang juga lebih menjanjikan di sana. Apalagi keahlian saya hanyalah sebagai tukang ojek. Jadi kalau sudah aman saya akan kembali kesana (Wamena, red),” ungkapnya, Senin (21/10).
Dijelaskannya bahwa rencana untuk kembali sebagai tukang ojek di Wamena, bukanlah tanpa alasan yang kuat. Menurutnya di Wamena lebih mudah untuk mencari uang hingga sekitar Rp 300 ribu per harinya.
“Dengan uang itu saya mampu menyekolahkan anak-anak saya dan terus mencukupi kebutuhan di rumah. Kalau bekerja di sini (Probolinggo, red) sama-sama tukang ojek tidak akan dapat segitu,” jelasnya.
Hal yang sama disebutkan Mahmud salah seorang pengungsi asal Bantaran, disebutnya bahwa dia masih memiliki keinginan untuk kembali lagi mengadu nasib di Wamena. Meski resikonya sangat tinggi bekerja di daerah konflik tersebut.
Namun demi mencukupi kebutuhan rumah tangga penghasilan yang dijanjikan, menurutnya cukup setimpal meskipu hanya sebagai tukang ojek. Jika kira-kira sudah aman nanti dia berusaha kembali lagi.
“Kerusuhan semacam itu sudah biasa terjadi di sana. Tapi kerusuhan yang terakhir ini memang beda. Karena ada OPM dari luar daerah atau pegunungan yang jadi pemicunya,” tandasnya. (tm/ra)