Stok Bahan Pangan Menipis
TIRIS – Ada banyak hal yang dibutuhkan para korban bencana banjir dan tanah longsor di Desa Andungbiru dan sekitarnya. Satu yang dirasakan paling mendesak adalah bantuan bahan pangan. Sebab, bahan pangan yang tersedia kemarin disebutkan sudah menipis.
Endang (32), salah satu korban bencana asal Dusun Kedaton, Desa Andungbiru menyatakan bahwa bahan pangan tidak mencukupi. Terutama bahan pangan atau masakan cepat saji.
“Sampai sekarang kebutuhan makanan yang ada sangat sedikit, karena bantuan makanan lambat. Untuk mencukupi kebutuhan makan, sebagian masih dibantu oleh tetangga,“ kata Endang kepada Koran Pantura, Kamis (12/13) pagi.
Sementara Buharianto (36), juga warga Dusun Kedaton, menyatakan hal serupa. Menurutnya, ada 8 kepala keluarga (KK) di RT 11 – RW 4 Dusun Kedaton yang juga kekurangan bahan pangan. Sebab, persediaan pangan milik mereka seluruhnya sudah amblas dibawa banjir. “Peralatan memasak juga terbatas. Banyak alat masak milik warga yang hanyut terbawa banjir,” ujar Buharianto.
“Bantuan makanan sudah hampir habis. Untuk makan, kami dibantu atau dikirim oleh saudara yang jauh dari lokasi ini. Ada juga sejumlah simpatisan dari daerah lain yang datang dan membantu. Itupun tidak banyak. Kami sangat membutuhkan bantuan makanan cepat saji, seperti mie instan, bukan beras. Kalau ada dapur umum, itu sangat membantu sekali, ” imbuh Buharianto
Selain bahan pangan, Buharianto menyebutkan jika warga juga membutuhkan genset. Sebab aliran listrik dari PLN masih terputus. “Kami juga butuh penerangan, karena listrik belum menyala. Cagaknya banyak yang rusak dan roboh kena banjir dan longsor,” katanya.
Sementara Kades Andungbiru Essam (50) mengatakan, terhambatnya bantuan pangan karena terkendala akses. Tetapi kemarin Kades bersyukur karena jalan penghubung ke Dusun Kedaton sudah mulai bisa dilalui.
Proses pembuatan jalan alternatif memang butuh waktu. “Itupun masih terkendala alat untuk memotong kayu, seperti mesin senso dan alat lainnya. Tetapi alhamdulillah sekarang jalan tersebut sudah bisa dilalui. Kebutuhan pangan untuk warga di sana sudah bisa diatasi, berkat respon cepat dari pemkab,” kata Kades kepada Koran Pantura, kemarin petang.

Sejumlah warga Desa Andungbiru melewati reruntuhan rumah dan material yang terbawa banjir bandang. Hingga kemarin, stok bahan pangan warga setempat semakin menipis. (Beny Dwi Prio Jatmiko/Koran Pantura)
Sebelumnya, pada Rabu (12/12) siang, Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari dan Wakil Bupati HA Timbul Prihanjoko melakukan peninjauan bencana langsung ke lokasi. Saat itu pula, sejumlah pejabat dikumpulkan karena bantuan bahan pangan dari Pemkab belum tiba di lokasi bencana. Pertemuan darurat dilangsungkan di basecamp Airlangga Adventure.
Kala meninjau lokasi, Bupati Tantri menyempatkan diri berkomunikasi langsung dengan salah satu korban terdampak banjir bandang. Warga tersebut bercerita dan mengaku bahwa dirinya hingga Rabu siang belum mendapat bantuan makanan dari pemerintah. Padahal persediaan bahan makanan dan peralatan dapur milik keluarganya, hanyut terseret banjir bandang tersebut.
Bupati Tantri menyatakan, ia memprioritaskan penanganan dampak bencana di Kecamatan Tiris. Mulai dari kebutuhan bahan pangan, makanan cepat saji, maupun kebutuhan alat penunjang lainnya.
“Alhamdulillah, saya pastikan akan lebih cepat penanganannya. Saya sudah memerintahkan semua pejabat terkait untuk lebih memprioritaskan kebutuhan warga yang terdampak bencana, baik kebutuhan pangan dan keperluan lainnya,” tegas Tantri. (ben/iwy)