Cuaca Panas, Jamaah Haji Diajak Berolahraga
PROBOLINGGO – Cuaca Mekkah merupakan fenomena yang cukup diwaspadai dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Pasalnya, para jamaah melaksanakan ibadah haji ketika suhu Mekkah berkisar antara 48-50 derajat Celcius. Artinya, cuacanya sangat panas. Jauh lebih panas dari Indonesia yang suhunya hanya berkisar 30 derajat Celcius.
Agar bisa menghadapi hal itu, para jamaah haji Indonesia dibantu secara intensif oleh petugas kloter Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). Dengan didampingi petugas Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) – Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), para jamaah diajak berolahraga religi.
“Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo yang tergabung dalam kloter 13 dan 14 di waktu pagi rutin mengikuti giat sosialisasi kesehatan dan olahraga khusus yang dipandu tim medis,” terang Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Santoso melalui pesan WhatsApp dari Mekkah, Selasa (30/7).
Olahraga religi tersebut dilakukan di hotel tempat jamaah Kabupaten Probolinggo tinggal. Gerakannya mirip silat. Jamaah duduk di lantai dan dipandu untuk melakukan beberapa gerakan peregangan. Hal itu dilakukan untuk menghadapi puncak ibadah haji yang berlokasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Petugas haji mengintensifkan beberapa agenda demi kesehatan para jamaah. Di antaranya memeriksakan kesehatan secara berkala. “Jika jamaah memiliki penyakit kronik dan memerlukan obat secara teratur, agar dapat membawa persediaan obat yang dibutuhkan selama di tanah suci,” ujarnya.
Santoso mengatakan agar jamaah selalu berkoordinasi dengan petugas haji. Jika jamaah berangkat bersama orangtua yang berusia lanjut, apalagi yang memang sudah sakit, maka harus melakukan persiapan lebih rinci.
“Seperti pengetahuan tentang menyewa kursi roda atau kemungkinan ikut safari wukuf dan lainnya. Jamaah perlu mengenal dan mempelajari tentang fasilitas dan pelayanan kesehatan yang ada di Arab Saudi pada musim haji,” paparnya.
Para jamaah juga diharapkan mengenal mulai dari petugas kesehatan kloter. Hal yang terkait lainnya juga perlu diketahui. Di antaranya pelayanan kesehatan di sektor, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), ataupun lokasi RS Arab Saudi. “Jamaah diharapkan dapat mempelajari situasi kesehatan atau wabah penyakit yang mungkin muncul di musim haji kali ini,” ungkapnya. (ra/eem)