Ratusan Sengon Terserang Ulat
TIRIS – Ratusan pohon sengon di Desa Tegalwatu, Kecamatan Tiris mengalami kerusakan akibat terserang hama ulat. Bahkan serangan ulat itu sudah membuat beberapa pohon sengon mati.
Subhan (26), salah seorang petani sengon setempat mengatakan, serangan ulat itu sudah berlangsung hampir satu bulan lamanya. “Karena serangan ulat ini, daunnya bisa jadi tidak ada sama sekali. Jadi kelihatannya tidak ubahnya kayu mati itu,” katanya, Selasa (23/7).
Subhan menambahkan, selain bisa menyebabkan pohon sengon mati, hama ulat juga bisa membuat pertumbuhan pohon sengon lambat. Menurutnya, hal itu membuat petani sengon merugi. “Pertumbuhannya melambat, tidak seperti biasanya. Tanaman saya ada 800 pohon, tapi yang parah terserang ulat itu sekitar 200 pohon,” sebutnya.
Ia menjelaskan, pohon sengon yang terserang ulat akan terpengaruhi dari penurunan kualitas pohon. Sebab menurutnya, pohon yang aman dari hama ulat akan menghasilkan kualitas kayu yang sangat baik. “Kalau sudah terserang ulat, dan pohonnya tidak mati, maka kayu yang dihasilkan itu rusak, kurang bagus lah intinya,” jelasnya.
Kondisi ini menurutnya dijadikan kesempatan oleh para pembeli pohon sengon untuk membeli tanaman sengon dengan harga yang lebih murah. “Berimbas pada harga. Karena ada beberapa petani yang khawatir jika pohon sengonnya tidak segera dijual, maka tanamannya tersebut akan mati,” katanya.
Menurut Subhan, serangan ulat bukan hanya terjadi di desanya saja, melainkan juga beberapa desa tetangga di sekitar Desa Tegalwatu, seperti di Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris.
“Serangan ulat pada sengon ini bukan hanya di sini saja. Bahkan di Desa Pedagangan ada teman saya yang menanam sampai 1 hektar, separo tanamannya parah diserang ulat,” ungkap Subhan. (ay/awi)