Main Replika Offroad, Pemantau Bromo Abadikan Momen Erupsi
PROBOLINGGO – Sejumlah petugas pengamanan di pos 1 laut pasir Gunung Bromo sibuk melakukan pengamanan pengunjung. Namun, mereka juga punya cara untuk mengisi waktu di sela sela kesibukan pengamanan. Ada yang bermain replika mobil offroad. Ada pula aktivitas memotret aktivitas vulkanik Gunung Bromo berupa semburan asap bercampur abu vulkanik.
Petugas pos pengamanan di kawasan Gunung Bromo, utamanya di pos laut pasir atau di bawah tangga kawah, menjadi pintu terakhir untuk mencegah penunjung naik ke bibir kawah. Pos terakhir itu fungsinya memastikan tidak ada pengunjung yang masuk di zona terlarang, yakni radius 1 kilometer dari bibir kawah.
Petugas gabungan di pos laut pasir itu berasal dari TNI, Polri, dan sebagian berasal dari petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Salah seorang petugas yang berjaga di pos terakhir di kawasan Gunung Bromo memotret replika kendaraan offroad dengan latar belakang Gunung Bromo. (Choirul Umam Masduqi/Koran Pantura)
Pemandangan pengamanan ini bisa dilihat sudah berlangsung tiga minggu. Tenda dari BPBD itu pun masih tegak berdiri untuk tempat istirahat dan berteduh pata petugas gabungan dari hujan abu vulkanik.
Dengan kondisi Gunung Bromo seperti sekarang ini, yang pasti menjadi pemandangan yang berbeda, disebut dengan siklus lima tahunan. Asap bercampur abu yang keluar dari kawah menjadikan gunung bromo yang lebih indah.
Karena kondisi itu pula, banyak fotografer professional yang datang ke Gunung Bromo. Tujuan utamanya adalah untuk mengabadikan landscape terbaik saat ini. Ada banyak titik yang menjadi incaran para fotografer, yakni kawasan Penanjakan, bukit kingkong, bukit kedaluh, dan puncak seruni point. Bahkan ada juga yang mengambilnya dari P-30 puncak pundak lembu di Kecamatan Sumber, kabupaten probolinggo.
Namun, tidak bagi petugas jaga pos laut pasir. Dengan menggunakan kamera ponsel dan kamera DSLR standart justru mereka mengabadikan. Yang paling istimewa, para petugas ini justru mengabadikannya dengan replika mobil offroad dan truk militer.
Haslinya pun seperti mendekati sesungguhnya. “Ya memang seperti itu. Karena momen seperti ini kan jarang. Hanya lima tahun sekali. Jadi, rugi kalau tidak diabadikan,” jelas kepala resort laut pasir, Subur.
Bahkan, kata Subur, aktivitas petugas seperti ini dibadikan juga oleh wisatawan yang berkunjung ke pos terakhir menuju kawah tersebut. “Kemarin yang motret turis Jerman. Hasilnya seperti beneran,” katanya.
Subur menuturkan, memang mobil mainan seperti ini identik dengan permainan anak anak. Tetapi jangan salah jika hal ini justru digemari orang tua, utamanya orang tua yang gemar dengan mobil offroad. “Kami menyebutnya offroad ramah lingkungan,” katanya.
Selain untuk foto, aktivitas ini untuk menghilangkan kepenatan dalam bertugas di kawasan laut pasir. Terlebih medan pasirnya memang cocook untuk bermain seperti ini. “Medannya hampir cocok seperti offroad beneran,” katanya.
Kendati demikian, yang paling penting dalam mengisi sela sela kesibukan ini, mereka tidak melupakan tugass pokoknya melakukan pengamanan di laut pasir. “Mainnya kan bisa gentian. Jadi, tidak akan mengurangi kewajiban petugas,” ujar Subur. (rul/iwy)