Lain-lain

Sugeng Romadhoni, dari Filosofi Gending hingga Banyuanyar


SUGENG Romadhoni yang karib disapa Pak Sugeng lahir pada tanggal 4 Februari 1963. Saat ini dia menjabat Kepala Sekolah aktif di SMK Negeri 1 Banyuanyar sejak tahun 2020. Namun, kiprahnya jadi kepala sekolah dimulai dari Kecamatan Kotaanyar.

Berdasarkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung.

Surat dengan Nomor : 1202/C13.2/PP/2004 dan Tes Psikologi yang dikeluarkan Sekretariat Daerah yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang tanggal 7 Mei 2008 yang menyatakan hasil Tes Psikologi beliau dinyatakan dengan predikat DISARANKAN. Maka Bupati Probolinggo pada tanggal 27 Januari 2009 mengangkat beliau menjadi Kepala SMK Negeri 1 Kotaanyar, berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 281.29/02/426.307/2009.

Jika flashback ke awal karir, tahun 1986 sampai tahun 1989 Sugeng memulai karir menjadi guru tidak tetap di SMEA Karya Dharma Trenggalek. Lalu ia daftar CPNS di Kraksaan, Probolinggo. “Berdasarkan SK CPNS tertanggal 1 Maret 1989 saya memulai menjadi aparatur pemerintah dengan jabatan sebagai Guru CPNS di SMEA Negeri Kraksaan,” katanya.

Berbagai bidang telah Sugenh jalani mulai dari pembina PMR, Pembina Pramuka, Pembina Olah Raga, Pembina Kesenian dan Pembina Majalah Sekolah.

Berbagai pekerjaan kepanitiaan Sugeng jalani khususnya jabatan Sekretaris. Mulai sekretaris Semester, Sekretaris Ebta/ Ebtanas, Sekretaris US/ UN, Sekretaris Koperasi Pegawai Negeri sampai pernah Sugeng jabat.

Ditambah Sekretaris Karang Taruna, Sekretaris RT, Sekretaris Takmir Masjid. Disamping itu juga pernah menjabat Ketua Jurusan Administrasi Perkantoran dan Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri (Humas dan Hubin).

Berdasarkan Petikan Keputusan Gubernur Jawa Timur Petikan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 821.2/2936/204/2018 tertanggal 28 Desember 2018 Sugeng dipindah tugaskan dari SMK Negeri 1 Kotaanyar ke SMK Negeri 1 Gending Kabupaten Probolinggo.

Terhitung tanggal 2 Januari 2019 melaksanakan tugas. “Dengan senang hati berangkatlah yang tadinya ke arah timur berubah ke arah barat menuju SMK Negeri 1 Gending,” paparnya.

Satu hal yang sangat menarik perhatian Sugeng, bahwa dia dikelilingi peserta didik, guru-guru dan karyawan yang pinter-pinter. Ini terbukti dari jumlah peserta didik yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan diterima di dunia kerja cukup banyak.

Ada keunikan tersendiri bagi dirinya memimpin SMK Negeri 1 Gending. Sugeng mencoba mencari filosofi dari kata “Gending”. “Gending adalah sekumpulan alat musik yang masing-masing memeiliki kekhasan tersendiri, nada suara yang berbeda, memukul atau membunyikan juga harus hati-hati,” ujarnya.

Kalau terlalu keras tidak baik, terlalu lemah tidak terdengar, tempo cepat dan lambatpun harus diatur pakai hati dan nilai rasa. Itulah cara memimpin SMK Negeri 1 Gending. SMK Negeri 1 Gending sebagai Sekolah Penjamin Mutu Internal (SPMI) dan Sekolah Pencetak Wirausaha harus tampil menjadi pelopor.

Lalu, berdasar petikan Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor : 821.2/2202/204/2020 tertanggal 18 Mei 2020 mengubah status dari Kepala SMK Negeri 1 Gending menjadi Kepala SMK Negeri 1 Banyuanyar.

Dalam perjalanan waktu bersama keluarga besar SMK Negeri 1 Banyuanyar Sugeng merasakan kepedulian dan kebersamaan yang begitu tinggi. Mulai Caraka sampai guru dan karyawan bekerja sesuai tupoksinya. Bidang garapan pertama yang dijalankan adalah mewujudkan bangunan bantuan Ruang Praktik Siswa TKRO.

“Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik lengkap dengan dropping alat praktik senilai total lebih dari Rp 1,7 M,” tuturnya.

Garapan kedua pembuatan Papan Nama Sekolah dengan Neon Box sebagai identitas sekolah agar mudah dikenali senilai kurang lebih Rp 20 juta. Garapan ketiga membuat saluran air sepanjang depan kelas Teknik Elektronika Industri.

Garapan keempat membuat taman disebelah timur kantin dilingkapi dengan 2 (dua) gazebo. Garapan kelima membangun Masjid Nurohman dengan sumber biaya dari kegiatan Jum’at beramal dari siswa, guru dan karyawan mulai tahun 2014. Disamping itu dari donatur yang mengatas namakan hamba Allah terkumpul dana kurang lebih Rp 300 juta.

“Semoga Allah membukakan jalan mewujudkan bangunan Masjid yang megah dan dipergunakan sholat wajib 5 waktu, sholat Jum’at, sholat Taraweh, sholat sunnat yang lainnya tidak hanya bermanfaat untuk warga sekolah, juga masyarakat umum,” ungkapnya.

Garapan selanjutnya adalah membangun Kampoeng Toga untuk membangun citra baru SMK Negeri 1 Banyuanyar tidak hanya eksis dengan 5 kompetensi keahlian.

Tetapi memberi pembelajaran kepada warga sekolah untuk membaca dan memanfaatkan peluang usaha yang dapat dijadikan ladang income untuk sekolah atau sumber ide untuk peserta didik membuka wirausaha di daerahnya masing-masing.

Masih banyak ide lain untuk mengaktifkan Unit Produksi Jasa dan Barang yang bisa dikembangkan. Dalam waktu dekat SMK Negeri 1 Banyuanyar juga akan membangun Banyuanyar Mart sebagai Unit Pertokoan memanfaat dana dari Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Koperasi Siswa/ Sekolah Setia Kawan sejak tahun 2008 sampai dengan 2021. Ada juga rencana membangun bengkel servis sepeda motor bekerjasama dengan PT Yamaha atau Honda. (ra/iwy)


Bagikan Artikel