Lain-lain

Program RTLH Kodim Sasar 754 Rumah


PROBOLINGGO – Tak hanya pemerintah daerah yang menjalankan program rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Tahun ini, Kodim 0820 Probolinggo juga punya program rehab RTLH di wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo dengan total sasaran 754 rumah. Rencananya, program dari pemerintah pusat tersebut akan dimulai penggarapannya pada Februari dan Maret.

Kabar baik itu diungkap Dandim 0820 Letkol Inf. Imam Wibowo dalam coffee morning bersama wartawan, Minggu (3/2) pagi di lapangan tenis belakang markas Kodim. Menurut Letkol Imam, program RTLH ini berkat kerjasama Kodam V Brawijaya dengan Pemprov Jatim.

Total sasaran rumah yang mendapat rehab RTLH di Jawa Timur ada 9 ribu. Nah,  Kodim 0820 dijatah 754 unit. “Setiap KK mendapat bantuan Rp 8 juta kalau di kota, dan di kabupaten Rp 15 juta per rumah. Bantuannya berupa bahan bangunan, bukan uang,” terangnya.

Letkol Imam berterus terang, dana Rp 8 juta dirasa tidak cukup untuk merenovasi rumah. Apalagi jika kondisinya parah. Maka, agar nantinya renovasi RTLH tidak terbengkalai, pihaknya akan menerjunkan anggotanya bersama masyarakat setempat.  “Ini kan dana stimulan. Kita akan menggerakkan swadaya masyarakat,” tegasnya

Lalu dijelaskan, dari 754 RTLH itu disebar di 26 koramil. Sejumlah 24 koramil di wilayah kabupaten dan 2 koramil di kota. Setiap koramil mendapat jatah 30 sasaran. “Penerimanya sudah lengkap. Kami tidak langsung menyetujui, tapi kroscek dulu ke lapangan,” tambah Letkol Imam.

Lalu dalam kesempatan kemarin, Dandim Letkol Imam juga menyinggung soal Pilpres 2019. Untuk pengamanan ajang demokrasi lima tahunan tersebut, pihaknya akan menerjunkan 350 personel.

Hanya, jumlah itu tidak seluruhnya diterjunkan ke lapangan. Ada 223 personil yang bertugas di lapangan. Sisanya stand by di markas koramil dan kodim. “Kekuatan kami di lapangan sepertiga dari pengamanan kepolisian,” teragnya.

Sementara, dalam pemilu, Letkol Imam menegaskan bahwa TNI tetapi netral, meskipun ada salah satu capres yang berlatar belakang militer. Karenanya, ia meminta KPU dan Banwaslu membersihkan gambar atau baliho capres atau caleg yang terpampang atau terpasang di belakang Makodim. “Kami sudah meminta untuk diturunkan. Kodim kan netral. Masak makodim tidak kelihatan. Itu yang di pertigaan jalan Pahlawan dan di jalan Cokro,” katanya. (gus/iwy)


Bagikan Artikel