Lain-lain

Pohon Dikepras, Listrik Padam 6 Jam


PROBOLINGGO – Pengamanan jaringan listrik dengan pengeprasan pohon di sepanjang jalur pantura kecamatan Dringu, Senin (11/10) berdampak. Listrik padam di 8 desa di Kecamatan Dringu selama lebih dari 6 Jam.

Ada delapan desa yang mengalami pemadaman listrik, terdampak pengeprasan pohon. Delapan desa itu meliputi Randuputih, Kalisalam, Dringu, Tamansari, Kedungdalem, Tegalrejo, Kalirejo, dan Pabean.

Muchtar (37), salah seorang pengusaha jasa servis barang elektronik di desa Kalisalam kecamatan Dringu mengaku, pemadaman lama  itu membuatnya terpaksa harus menunda seluruh pekerjaan yang sedianya tuntas pada hari itu. “Terpaksa seluruh janji tuntas servis hari ini, harus ditunda. Lha wong namanya servis elektronik jadi sangat bergantung pada adanya arus listrik,” akunya, kemarin.

Disebutkan, akibat pemadaman itu, selain dirinya tak bisa mengerjakan pekerjaan servisnya, dia juga harus rela kehilangan penghasilan. Sebab, janji ambil barang servisan yang telah disepakati harus ditunda. “Hari ini, alamat tidak dapat penghasilan sudah. Harus sabar sampai nanti listriknya hidup, baru bisa kerja lagi. Kalau begini baru besok bisa selesai dan jadi uang,” sebutnya.

Selain mengganggu aktifitas usaha warga di 8 desa di kecamatan Dringu, pemadaman yang terjadi sejak pukul 09.30 hingga 15.30 itu membuat sinyal internet menjadi tersendat. Hal itu berdampak pada aktifitas lain warga yang berkaitan langsung dengan kebutuhan jaringan internet.

Seperti dialami Husen (33), salah seorang pedagang bawang di sentra pasar bawang Dringu. Dikatakannya bahwa akibat pemadaman itu sinyal internet di ponselnya jadi hilang. “Kebiasaan sudah kalau padam, selalu sinyal internetnya juga hilang. Ini tadi rencana mau transaksi bawang sambil video call dan kirim foto. Sekarang batal sudah, karena saya tak kunjung menghubungi dagang dari luar kota itu,” Katanya.

Ditambahkan pula bahwa dirinya memang mengetahui adanya aktifitas petugas dari PLN yang tengah melakukan rabasan atau pengeprasan. Namun yang disayangkannya yaitu kenapa pekerjaan itu dilakukan di hari sibuk seperti hari senin. “Kok tidak dilakukan akhir pekan saja. Kalau gini kan banyak yang dirugikan, bukan cuma saya. Namun, semoga kedepannya tidak sering padam lagi,” katanya. (tm/iwy)


Bagikan Artikel