Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Sudut Medhureh

Ditipu Orang, 73,5 Gram Emas Ghemmet

PAITON – Nasib sial dialami Sutik (65), warga Dusun Pesisir, Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Wanita yang memiliki 7 cucu itu ditipu oleh salah seorang tak dikenal, Selasa (26/3). Akibatnya, 73,5 gram emas milik Sutik, ghemmet (ludes).

Kepada Koran Pantura, Sutik mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00. Saat itu Sutik tengah bersantai di depan rumahnya seorang diri. Suami dan ketiga anaknya sedang tak ada di rumah. Tiba-tiba datang seorang lelaki tak dikenal ke rumahnya. Lelaki itu langsung menyodorkan sejumlah sembako di hadapannya.

Oreng jieh ngakoh aberri’eh bantuan ka kuleh. Jieh makaluar sembako. Ngoca’en ebegiah ke kuleh (Orang itu mengaku akan memberikan bantuan pada saya. Dia mengeluarkan sembako. Katanya mau diberikan kepada saya, red),” kata Sutik.

Sebelum memberikan sembako itu, si penipu itu meminta Sutik untuk bersiap dipotret. Namun dia meminta Sutik melepas semua perhiasan yang dikenakan. Sutik awalnya menolak melepas perhiasannya itu. Ia mengatakan kepada si penipu akan menutupi perhiasannya dengan cara mengenakan hijab.

Ebukka’ bi’ kuleh. Oreng ghnekah nuro’ abentoh kuleh mukka’ ghelleng neng tanang. Tros emas ghruah esabek neng bebenah bental bi’ kuleh (Saya buka. Orang itu ikut membantu membuka gelang di tangan. Terus emas itu saya taruh di bawah bantal, red),” terang Sutik sembari mengusap air mata di pipinya.

Namun, Sutik diminta untuk meletakkan semua perhiasannya di sebuah wadah yang telah disedikan si penipu. Sutik kemudian diminta untuk memanggil seorang warga lain yang akan menerima bantuan. Namanya Ibu To.

Kuleh jhelen ngolok Bu To ghnekah. Deng pon pleman depa’ compo’, orengah sobung pon. Emas kuleh ghemmet jhugen (Saya jalan untuk memanggil Ibu To. Ketika saya balik ke rumah, orang itu sudah tidak ada di rumah. Perhiasan juga hilang, red),” ungkapnya.

Sutik mengaku dalam kondisi sadar ketika diperintah oleh pria tersebut. Namun ia sama sekali tak menaruh rasa curiga kepada si penipu. Sutik baru sadar bahwa ia ditipu setelah si penipu tidak ada lagi di rumah, dan perhiasannya pun hilang.

Ghelleng, anteng, sello’ ekalak kabbhi. Kabbhinnah 73,5 gram. Pessean korang lebbi tello poloh jutah. Ghnekah kuleh ollenah nabung a-ontaon (Gelang, anting, cincin semuanya diambil. Semuanya 73,5 gram. Kalau diuangkan sekitar Rp 30 juta. Itu hasil saya menabung selama bertahun-tahun, red),” ungkapnya.

Sadimin (52), Kepala Dusun Pesisir, mengaku mengetahui peristiwa itu setelah Sutik lari menghampiri Sadimin. Ketika itu, pelaku sudah tak ada di rumah Sutik.

“Kuleh langsung ngabele ke tengginah. Tenggineh pas langsong alapor ka polisi. (Saya langsung sampaikan ke kepala desa. Lalu kepala desa langsung laporan ke polisi, red),” kata tetangga dari Sutik ini. (yek/eem)

Tinggalkan Balasan