Sudut Medhureh

Warga Desa Bucor Kulon memperbaiki jalan yang kondisinya rusak dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat ini, kemarin (13/3). (Istimewa)

Swadaya Mecce’ Jhelen Rosak


PAKUNIRAN – Ada satu titik jalan di Desa Bucor Kulon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo yang kondisinya amblas. Yakni karena jalan tergerus aliran air dari parit yang ada di bawahnya. Meski kerusakannya cukup parah, namun belum ada upaya untuk memperbaiki jalan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Koran Pantura, jalan itu amblas sejak akhir tahun lalu. Awalnya, mobil masih bisa melewati jalan rusak itu. Namun sejak awal Januari, mobil sudah tidak bisa lagi melintas karena kerusakan semakin melebar.

Warga yang tinggal sekitar jalan rusak itu kemudian memutuskan untuk menghimpun sumbangan dana. Hasil sumbangan akan digunakan untuk memperbaiki jalan amblas tersebut.

Neka reng-sbhereng pon, mentah ke man-kamman sombhengannah (Ini sudah ke mana-mana mencari sumbangan, red),” ungkap Hanapi, Ketua RT 2 Dusun Kolor, Desa Bucor Kulon.

Ia mengungkapkan, sumbangan didapat dari warga Desa Bucor Kulon dan Desa Alaspandan selaku pengguna utama jalan tersebut. Begitu dana terkumpul, warga sepakat melakukan perbaikan. Kemarin (13/3) adalah hari keempat upaya perbaikan jalan tersebut.

Bedeh se nyombheng 300 ebuh, bedeh jugen se nyombheng 50 ebuh. Tak pasteh. Pokok ikhlas. Mon tak snekah, tolos tak kenneng elebhedhin mobil jelen gnekah (Ada yang menyumbang Rp 300 ribu, ada juga Rp 50 ribu. Tidak pasti. Pokoknya ikhlas. Kalau tidak begitu, jalan itu tidak bisa dilewati mobil, red),” papar Hanafi.

Hanafi mengaku pernah mengusulkan pembangunan jalan itu dalam kegiatan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan). Namun pihak pemerintah desa selalu mengatakan, jalan rusak itu merupakan jalan kabupaten.

Benne ghun ambles, saongghunah jelen gnekah rosak sdhejeh (Bukan amblas saja, sebenarnya jalan itu rusak semua, red),” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Viki Suradi, warga Desa Alaspandan. Menurutnya, jalan yang dekat dengan tempat tinggalnya itu memang dalam kondisi amblas. Jalan tersebut awalnya memiliki lebar 4 meter. Namun setelah amblas, sisa jalan yang bisa dilewati semakin sempit. Sebab jalan amblas di sisi kanan dan kiri, masing-masing selebar 1 meter.

Sebellummah tak bisa elebhedhin mobil. Mon nekat bisa kiah, sokkor tak teppa’ apes. Keng mangken pon bisa karna ebecce’ dhibi’ bi’ warga (Sebelumnya tidak bisa dilewati mobil. Kalau nekat bisa juga, selama tidak sial. Tapi sekarang sudah bisa karena sudah diperbaiki sendiri oleh warga, red),” kata Viki.

Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Prijono mengaku belum mengetahui secara pasti kabar tersebut. ketika ditanya terkait jalan tersebut, Prijono balik tanya untuk memastikan apakah jalan dimaksud masuk kelas jalan kabupaten atau jalan desa.

“Baik. Akan kami kroscek kebenarannya. Kalau hari ini (kemarin, red) sudah sore. Jadi, besok baru bisa kami datangi dan meninjau lokasi,” ungkapnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, kemarin sore. (yek/eem)


Bagikan Artikel