Sosbudpar

Bupati: Inventarisir Budaya Suku Tengger


SUKAPURA – Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari meminta untuk menginventarisir budaya yang ada di Kabupaten Probolinggo, utamanya suku tengger. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya menambah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo, melalui wisata budaya suku tengger.

Hal tersebut disampaikan Bupati Tantri saat mengikuti kegiatan Hari Raya Karo yang digelar umat hindu tengger, kemarin. Bupati Probolinggo dua periode ini mengikuti berbagai prosesi yadna karo tersebut, seperti menikmati Tari Sodoran hingga makan bersama di balai Desa Jetak, Kecamatan Sukapura.

Bupati Tantri mengaku takjub dengan kekayaan budaya yang dimiliki Kabupaten Probolinggo, utamanya suku tengger yang berada di lereng gunung Bromo. Bahkan menurutnya, budaya dari leluhur mereka tersebut sampai sekarang bisa bertahan dan tidak tergerus oleh zaman.

“Tugas kita bersama untuk merawat budaya asli tengger menjadikan warisan yang berharga dan mampu diteruskan generasi penerus,” jelasnya.

Tantri menambahkan, Pemkab Probolinggo akan terus komitmen melalui penguatan ekonomi dan budaya untuk mampu memicu secara global peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten Probolinggo. “Alhamdulillah, program Bupati berjalan dengan lancar. Kami pun berterima kasih kepada suku tengger atas dukungannya,” katanya.

Ke depan, lanjut Tantri, komitmen Pemkab terus ingin mengangkat gunung Bromo menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi. “Mohon doanya, tahun ini dan dua  tahun ke depan. Infrastruktur akan terus ditingkatkan dan komitmen untuk memberikan rasa nyaman untuk meningkatkan mobilitas masyarakat,” katanya.

Salah satu budaya khas suku tengger dalam perayaan yadna karo yang digelar di balai desa jetak, Senin (16/9). (Choirul Umam Masduqi/Koran Pantura)

Yang tak kalah penting, selain terus memacu pembangunan infrastruktur di kawasan wisata gunung Bromo, tugas bersama yakni ke depan sumber daya manusia di kawasan ini harus bisa maju dan terus berkembang sebagai salah satu upaya mengimbangi kemajuan pembangunan infrastruktur yang dilakukan saat ini.

“Ke depan PR besar kita adalah membangun SDM. Oleh karenanya, kami minta dukungan masyarakat. Dan saya bermimpi ingin menjadikan kecamatan Sukapura menjadi desa kreatif dan inovatif, akan kita mulai dengan mempersiapkan blueprint untuk bekerja sama dan membangun tahun depan,” jelasnya.

Selain itu, Tantri menginginkan keramaian di Kecamatan Sukapura ini menjadi destinasi wisata, baik lokal dan internasional. “Dengan cara berkolaborasi bersama dan bisa menikmati keramaian ini secara bersama-sama,” jelasnya.

Tantri mengaku, kekayaan budaya tengger seperti ini harusnya sudah bisa diinventarisir, sehingga menjadi agenda tahunan yang bisa diketahui masyarakat umum. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata di kawasan gunung Bromo.

“Perlu segera menyusun agenda budaya, sehingga menjadi acuan dan berkolaborasi dengan embrio desa kreatif dan menjadi daya tarik sendiri untuk wisatwan mancanegara,” paparnya.

“Sehingga menjadi pundi kesempatan PHRI untuk kemudian mengkreasikan budaya ini agar mampu memberi efek luar biasa kepada masyarakat Sukapura khususnya, dan Probolinggo pada umumnya,” imbuh Bupati Tantri. (rul/awi)


Bagikan Artikel