Perhatikan 9 Titik Terumbu Karang
DRINGU – Sembilan titik terumbu karang buatan dan rumah ikan yang berada di Kabupaten Probolinggo menjadi perhatian Dinas Perikanan. Sebab, titik tersebut menjadi penyedia pakan ikan secara alami.
Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan Heri Pur Sulistyato mengatakan rumah ikan atau fish apartement dan terumbu karang buatan adalah dua hal yang berbeda. Keduanya merupakan kegiatan pembangunan perikanan yang diperuntukan melindungi sumberdaya ikan di laut. “Untuk penempatan rumah ikan bertujuan memberikan tempat bermain dan berlindung bagi ikan kecil dari predator,” jelas Heri, kemarin (29/8).
Pria yang biasa dipanggil Iponk ini mengatakan, di Probolinggo untuk dua hal itu sudah dikembangkan sejak tahun 2012. Pengembangan itu berada di sembilan titik. Seperti di kecamatan di Dringu ada di Desa Randuputih dan Dringu.
Kemudian di kecamatan Paiton ada di Bhinor, Jabung dan Randutatah. Di kecamatan Tongas ada di Desa Bayeman, Curahdringu. Sementara di kecamatan Sumberasih ada di Desa Gili Ketapang dan Banjarsari.
“Pemasangan terumbu karang buatan bertujuan untuk konsevasi habitat terumbu karang. Dan potensi terumbu karang di Probolinggo ada di perairan Gili dan perairan bhinor,” jelasnya.
Di tempat ini, terumbu karang buatan dikembangkan di Probolinggo sejak tahun 2008 dengan kubus beton berongga dan transplantasi terumbu karang. “Kemudian pada tahun 2018 dicoba metode baru dengan bio-reeftek (berbahan organik/batok kelapa). Tahun ini pemasangan kubus beton berongga di bhinor,” jelasnya.
Untuk menjaga kawasan itu tidak rusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab, Iponk menyebut perawatan fish apartement diserahkan kepada KUB atau kelompok nelayan setempat yang mengelola. “Kalau terumbu karang buatan dikelola oleh pomaswas kelompok masyarakat pengawas setempat. Kelompok pengawas yang berbasis masyarakat yang membantu kita melakukan pengawasan sumberdaya perikanan. Pokmaswas ini beranggotakan para ketua kelompok nelayan,” ungkapnya. (rul/iwy)