KRAKSAAN – Dalam bulan suci Ramadan, sebagian masyarakat mempunyai kebiasaan keluar rumah untuk menunggu datangnya azan Maghrib. Aktivitas ini biasa disebut ngabuburit. Nah, di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, sekelompok anak muda ngabuburit dengan cara melakukan atraksi burung.
Atraksi burung inilah yang dilakukan Faldi (17), warga Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan. Bersama teman-temannya, Faldi kemarin (13/5) sore mengadakan pertunjukan atraksi burung, sampai jelang Maghrib di alun-alun Kraksaan.
“Sambil lalu menunggu Maghrib, sekalian saja tunjukkan hobi. Barangkali nanti ada yang tertarik untuk memelihara burung juga,” kata Faldi kemarin.
Burung-burung yang diajak tampil oleh Faldi merupakan peliharaannya sejak kecil. Karena itu, burung-burung tersebut terlihat sangat menurut kepada pemiliknya. Bahkan meskipun burung tersebut dilepas ke alam bebas, dengan sekali tiup peluit, akan terbang kembali ke pemiliknya.
“Sedari kecil sudah saya rawat. Setiap dikasih makan, selalu saya tempatkan di tangan saya. Akhirnya jadi penurut,” jelasnya.
Menurut Faldi, tidak setiap hari dia melakukan pertunjukan burung. “Kalau senggang saja kami gelar seperti ini. Sekarang saja banyak yang tidak hadir karena kesibukannya masing-masing.
Kalau teman-teman saya sebenarnya ada sekitar 20 orang. Tetapi belum jadi komunitas. Rencananya, kami akan segera bentuk komunitas,” kata Faldi yang memiliki burung jenis love bird.
Tak ayal, pertunjukan burung yang jarang terjadi di alun-alun Kota Kraksaan tersebut menyita perhatian masyarakat yang juga sedang ngabuburit. Zahro, salah seorang warga Krejengan, mengatakan bahwa seharusnya hal tersebut bisa menjadi perumpamaan yang baik untuk manusia.
“Burung saja, kalau dirawat sejak kecil, bisa kembali ke pemiliknya. Dia tahu kepada siapa dia harus kembali. Ini harusnya menjadi contoh bagi manusia, bahwa kepada orang tuanya, dia harus berbakti,” tutur Zahro yang mahasiswi IAIN Jember tersebut. (ay/iwy)
