Sosbudpar

Musisi Probolinggo Rilis Lagu Belasungkawa Tragedi New Zealand


PAITON – Aksi penembakan brutal terhadap jamaah shalat Jumat di Masjid An Noor, Christchurch, New Zealand, Jumat (15/3) lalu, menyisakan empati bagi masyarakat Indonesia. Di Kabupaten Probolinggo, seorang musisi lokal bernama Holi Kimy bersama tim, merilis lagu berjudul Cries On Friday (Tangisan di Hari Jumat). Lagu itu sebagai wujud bela sungkawa kalangan musisi atas tragedi tersebut.

“Ini bukan hanya persoalan empati karena sesama muslim, tapi ini adalah tragedi kemanusiaan. Kami sangat menyayangkan dan berbela sungkawa atas kejadian itu,” tutur Holi kepada Koran Pantura, Selasa (19/3).

Pria 23 tahun ini menilai, kejadian yang menewaskan 50 orang itu patut dikecam oleh seluruh Negara. Pasalnya, hal itu merupakan bentuk tindakan terorisme sesungguhnya. “Kami berharap tidak ada lagi tragedi seperti ini lagi. Hidup saling menghormati sesama manusia adalah kunci kedamaian sesungguhnya,” terangnya.

Muh. Nurhadi Ningrat, pencipta lagu Cries On Friday menerangkan, lirik lagu itu ditulis dalam bahasa Indonesia. Namun dalam video klip yang dirilis di Channel YouTube juga dicantumkan terjemahan bahasa Inggrisnya.

“Kami juga sertakan sub judul ‘Pray For Moslem’s New Zealand’. Itu kami rilis Senin (19/3) dini hari, sekitar pukul 01.00,” tutur Nurhadi terpisah.

Ia menyatakan, pihaknya selaku kaum muslim ikut terpukul atas kejadian tersebut. “Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Apalagi mereka meninggal dunia saat menunaikan ibadah, sangat mulia,” ucap pria yang juga menciptakan lagu Penikmat Sepi dan Kasyaf Hati ini.

Di bagian akhir video klip juga dicantumkan kutipan ayat Al-Quran, yakni Al – Baqarah ayat 154 yang menerangkan tentang jihad kaum muslimin. Ayat itu berbunyi, “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”. (awi/eem)


Bagikan Artikel