Sosbudpar

Stok Terbatas, Antrean Premium Mengular


KRAKSAAN – Beberapa waktu lalu pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Premium. Namun, antusiasme warga untuk membeli BBM jenis Pertamax tak seperti ketika membeli Premium.

BBM berwarna kuning jernih yang berkadar oktan 88 itu tetap diincar konsumen. Pasalnya, harga jauh lebih murah. Hanya saja stok terbatas, sehingga menyebabkan antrian panjang di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU). Seperti yang terjadi di SPBU Kebonagung Kraksaan sekitar pukul 09.00.

“Sudah dari tadi pagi pukul 06.00 yang begini antriannya, nanti baru sepi ketika stok persediaan bensinnya sudah habis,” kata Totok, salah seorang pegawai di SPBU yang berjaga di bagian BBM jenis Pertamax tersebut, kemarin (17/3).

Jauhnya selisih harga antara Premium dan Pertamax, diyakini olehnya sebagai sebab masyarakat begitu tertarik untuk memilih premium sebagai bahan bakar kendaraannya. “Selisihnya kan sekitar Rp 3.500 kalau dibandingkan dengan Pertamax, jadi itu yang mungkin membuat orang lebih minat ke bensin premium, bukan hanya yang mengendarai motor, mobil juga begitu,” katanya.

Ahmad, pemuda asal Desa/Kecamatan Krejengan yang berliburan ke Kabupaten Situbondo tersebut ikut mengantri untuk mendapatkan BBM jenis premium. ia mengatakan, ia membeli Premiun agar pengeluarannya tak terlalu banyak untuk BBM saja. “Hari Minggu kan libur, saya mau ke Pasir Putih Situbondo. Dengan memilih bensin kan bisa ngirit pengeluaran, bisa buat beli-beli yang lain,” ucapnya seraya tersenyum.

Lain halnya dengan Sunarsih, warga Desa Alassumur Kulon, Kecamatan Kraksaan, mengaku rela mengantri meskipun lama asal kebagian untuk mendapatkan BBM jenis tersebut, daripada harus membeli eceran.

“Tidak apa-apa ngantri, ini saya sudah hampir setengah jam di sini, yang penting dapat. Harganya kan memang lebih murah di sini daripada membeli di kios-kios eceran. Jadi enak, sekalian penuhi tangki nanti,” ucapnya. (ay/ra)


Bagikan Artikel