Melalui Pendidikan-Pemberdayaan, Siti Aisyah Menekan Pernikahan Dini
PROBOLINGGO – Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo Siti Aisyah menerima penghargaan atas jasanya di bidang pendidikan. Ia dinilai berjasa mengajak generasi milenial untuk terus melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Dengan demikian, ia ikut berperan mencegah terjadinya pernikahan dini.
Penghargaan itu diberikan dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2023 dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM). Yang istimewa, penghargaan tersebut ditandatangani oleh Iriana Joko Widodo dan Wury Maaruf Amin.
Penghargaan pada Siti Aisyah disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak dalam Apresiasi Perempuan Inspiratif dalam rangka Peringatan Hari Kartini OASE Kabinet Indonesia Maju di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (19/5/2022) lalu.
Setelah mendapat penghargaan, Siti Aisyah tidak mau besar kepala. Dia mengharapkan agar penghargaan yang diterimanya tersebut bisa memberikan support semangat bagi gender/kaum perempuan utamanya generasi milenial untuk terus memberikan karya-karya dan kepedulian sosial masyarakat sesuai dengan kemampuan serta bidang masing-masing.
Dukungan perempuan terhadap pembangunan di daerah memberikan peran penting, baik itu ide gagasan, pelaksanaan maupun evaluasi kegiatan bersinergi dengan pemerintahan dari desa maupun pemerintah daerah, ujarnya.
Perempuan asal Desa Pohsangit Ngisor Kecamatan Wonomerto ini menerangkan kolaborasi, komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektor mempunyai peran penting kaum gender sebagai peran perempuan terhadap akses pembangunan serta menjadi kesatuan yang kuat agar keberhasilan dan kesuksesan pembangunan itu sendiri. Sekaligus ada peran penting keterlibatan perempuan.
Sesuai dengan tema di skripsi kami di bidang pendidikan dengan judul Pendidikan Keluarga, kami berharap mengajak generasi milenial untuk terus melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi sebagai bekal untuk memberikan banyak manfaat buat bangsa, negara serta agama, tegasnya.
Menurut perempuan yang menggeluti dunia pendidikan anak usia dini di KB Mentari Desa Pohsangit Ngisor ini, jika pendidikan kuat maka keluarga kuat. Ia mengingatkan untuk persiapkan lahir batin menuju pelaminan dengan bekal pendidikan yang cukup. Dengan pendidikan kuat maka akan siap menghadapi tantangan juga kuat, sehingga keluarga menjadi kuat, tambahnya.
Selanjutnya, perempuan yang menjadi anggota PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo ini meminta kaum perempuan agar mempersiapkan usia nikah yang kuat agar siap menghadapi tantangan jaman. Dengan demikian menata bahtera keluarga tercapai menjadi keluarga yang samawa (sakinah mawaddah warahmah).
Ingat usia pernikahan yang matang untuk perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Sekolah dulu, nikah kemudian setelah lulus kuliah. Semangat buat generasi milenial, utamanya bagi kaum perempuan. Semoga inspirasi ini memberikan manfaat buat kaum perempuan, pungkasnya. (ra/iwy)