Sosbudpar

Usaha Café Menjamur di Kawasan Wisata Gunung Bromo


PROBOLINGGO – Kawasan wisata Gunung Bromo kini tidak lagi hanya masyhur karena kawahnya. Ada banyak orang rela datang ke Gunung Bromo dengan tujuan utama menikmati suasana café yang tumbuh menjamur. 

Wisata Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo semakin kaya. Pengunjung tidak lagi hanya bisa menikmati kawah, atau spot panorama lain. Di kawasan wisata Gunung Bromo, kini pengunjung bisa memilih berbagai suasana apik yang disajikan café-café di sana.

Ya, sejak pecah pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, usaha café bermunculan di kawasan lereng Gunung Bromo. Sajian kopi nan hangat dan sejuknya hawa pegunungan Tengger, dapat dinikmati sekaligus di ruang terbuka.

Salah satunya ialah geliat bisnis kopi Tengger yang digawangi sekelompok pemuda kreatif ini. Ditutupnya kawasan wisata Gunung Bromo karena pandemi Covid-19 justru menjadi peluang bagi Adi dan kawan-kawannya untuk membuka usaha baru.

Sekitar empat bulan lalu, Adi bersama tiga temannya merintis Shelter Coffee Bromo. Dengan mengusung konsep alam terbuka, Shelter Coffee Bromo menyuguhkan keindahan panorama lereng Gunung Bromo dipadu dengan hangatnya kopi, wedang uwuh dan beberapa barbeque.

“Di luar dugaan, bisnis ini malah disukai banyak orang. Terutama kalangan anak muda yang hobi menikmati suasana alam pegunungan. Walau saat awal berdirinya dulu tak seramai saat ini,” kata Adi, Senin (3/1).

Usaha besutan Adi dan kawan-kawannya ini sudah balik modal setelah empat bulan berjalan. Omzet penjualan sekitar sepuluh juta rupiah per bulan.

Bisnis pun makin maju pesat saat kawasan wisata Gunung Bromo kembali dibuka. Pengunjung yang datang bukan hanya kalangan anak muda, tetapi juga orang-orang yang jenuh dengan suasana perkotaan dan butuh menyegarkan pikiran dengan hawa sejuk lereng Gunung Bromo.

“Cukup mudah dijangkau ya lokasinya. Selain itu, paduan antara sejuknya Bromo dan hangatnya kopi Tengger, menciptakan harmoni yang tak bisa dilupakan,” kata salah satu pengunjung, Irwandoyo

Perlu diketahui, Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo selama ini memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi di pegunungan Tengger. Dengan memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia, dipadu dengan sentuhan kreativitas dan semangat yang gigih, usaha kuliner kopi Tengger Gunung Bromo ini mulai menggeliat. (rul/iwy)


Bagikan Artikel