Akhirnya Bromo Dibuka
PROBOLINGGO – Tempat-tempat wisata yang dikelola Pemkab Probolinggo sudah dinyatakan dibuka sejak Kamis (9/9). Ini menyusul status PPKM di Kabupaten Probolinggo yang sudah turun ke level 2. Kini, Balai Besar TNBTS menyatakan membuka wisata Gunung Bromo.
BB Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membuka wisata Gunung Bromo dengan kapasitas 25 persen. Hal itu sesuai dengan rilis BB TNBTS pada Kamis (9/9) sore. Pembukaan wisata Gunung Bromo itu sesuai dari Surat Edaran dari Pemkab Probolinggo dan Pasuruan. Dua daerah itu saat ini sama berada pada PPKM level 2.
Dengan kapasitas pengunjung maksimal 25 persen, wisata Gunung Bromo dibuka untuk dua pintu masuk, yakni Cemorolawang Probolinggo dan Wonokitri Pasuruan. Sementara, untuk Kabupaten Lumajang dan Malang, sampai saat ini masih belum dibuka karena di daerah itu masih level 3.
Ada syarat tambahan pada calon wisatawan yang akan mengunjungi Gunung Bromo. Salah satunya yakni dengan menginstal aplikasi peduli lindungi. Aplikasi ini bagian dari syarat untuk pelaku wisata dan juga calon pengunjung yang sudah vaksin. “Wajib vaksin. Selain itu, tetap harus menerapkan prokes ketat,” kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi dan Kehumasan BB TNBTS Syarif Hidayat pada Koran Pantura, kemarin (9/9).
Penerapan ini disambut baik oleh wisatawan dan pelaku wisata. Sebab, jika wisata Gunung Bromo belum dibuka untuk ke Laut Pasir, banyak wisatawan yang enggan mendatangi tempat terindah tersebut. “Kami sudah vaksin, tinggal berangkat saja, karena Bromo nggak pernah bosenin,” kata Fitri, seorang wisatawan asal Surabaya.
Sementara, Sadi, pelaku wisata asal Sukapura, mengatakan bahwa pembukaan ini menjadi angin segar untuk pelaku wisata. Apalagi dua bulan lebih ia dan pelaku wisata lainnya tidak mendapatkan pemasukan apapun.
“Alhamdulillah, semoga ke depan bisa tambah maju. Kami sendiri sudah vaksin, dan semoga dengan prokes ketat, pengunjung juga memahami hal ini dan ikut mematuhi demi keberlangsungan dunia wisata,” terangnya. (rul/iwy)