Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Politik & Pemerintahan

Soal Pilbup Probolinggo, PPP Curi Start, PKB Santai

PROBOLINGGO – DPC PPP Kabupaten Probolinggo telah menyatakan sikap mendukung H. Zulmi Noor Hasani sebagai calon bupati pada Pilkada 2024. Demikian juga dengan Partai NasDem. Selain dua partai politik (parpol) tersebut, belum ada yang benar-benar serius membahas Pilkada 2024.

DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Probolinggo melalui juru bicaranya, Mustofa, menanggapi santai deklarasi Partai NasDem dan PPP yang mengusung nama Mas Zulmi. Pasalnya, PKB juga punya calon Bupati. Yakni Abdul Malik Haramain.

Mustofa mengungkapkan, deklarasi calon Bupati Probolinggo selain dari PKB, adalah sebuah hal yang wajar. Namun ia menyatakan, pertarungan politik sesungguhnya di Pilkada Kabupaten Probolinggo baru akan terjadi pada Maret 2024 mendatang. Saat itu, seluruh partai peserta Pemilu legislatif akan bertarung memperebutkan 50 kursi di DPRD Kabupaten Probolinggo.

“Dalam politik, semua bisa terjadi. Kawan bisa jadi lawan, dan sebaliknya. Untuk bicara Pilkada 2024 sebenarnya masih terlalu prematur. Namun untuk sounding siapa nama bakal calon Bupati yang akan diproyeksikan dan diusung oleh masing-masing partai, itu hal yang biasa saja,” ungkapnya, Selasa (18/5).

Ia mengatakan, nama Abdul Malik Haramain selaku Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo yang disebut akan diusung oleh PKB untuk maju di Pilkada 2024, adalah satu hal yang belum pasti juga.

“Kalau disebut deklarasi calon Bupati pada saat Muscab kemarin, kami katakan tidak demikian. Hanya saja waktu itu memang dari DPW mengarahkan bahwa sosok Mas Malik itu pantas dan layak untuk diusung untuk maju kembali di Pilkada 2024. Jadi, belum pada kata deklarasi,” terangnya.

Ia mengungkapkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan PKB untuk bisa mendeklarasikan calon Bupati. PKB setidaknya harus mampu memperoleh minimal sebanyak 10 kursi di parlemen untuk bisa mengusung calonnya sendiri. Namun faktanya, PKB hanya mampu memiliki 7 kursi di parlemen. Sehingga butuh tambahan 3 kursi lagi untuk bisa mengusung calon sendiri di Pilkada.

“Karena itu kita terus bekerja keras dan melakukan konsolidasi partai sejak dini, untuk kepentingan kami di pileg dan Pilkada 2024. PKB harus mampu memperoleh minimal 10 kursi untuk bisa mendeklarasikan Mas Malik untuk maju di Pilkada 2024,” tegasnya.

Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Probolinggo Didik Irfan mengaku sudah mendengar informasi terkait sikap DPD Partai NasDem dan DPC PPP Kabupaten. Dua parpol itu akan mengusung H. Zulmi Noor Hasani sebagai calon Bupati Probolinggo di Pilkada 2024. Menurut Didik, setiap partai memiliki hak untuk mendeklarasikan siapapun sebagai calon terbaiknya.

“PDIP hingga saat ini tidak pernah membahas soal Pilkada 2024. Termasuk soal Mas Zulmi. Itu ranah masing-masing parpol. Saat ini kami masih tetap fokus untuk membesarkan partai di tengah masyarakat. Adapun target kami di 2024 yang jelas adalah menambah perolehan kursi kami dari 5 kursi menjadi 10 kursi. Baru kita bisa bicara soal siapa yang akan diusung di Pilkada,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Jon Junaidi mengatakan, saat ini pihaknya belum memikirkan soal Pilkada 2024. Yang menjadi fokus partainya saat ini adalah mengawal kebijakan pemerintahan daerah di bawah kepemimpinan Hj. P. Tantriana Sari dan HA. Timbul Prihanjoko (HATI). Tujuannya agar pasangan HATI mampu menyejahterakan rakyat kabupaten Probolinggo.

“Fokus kami untuk mengawal HATI hingga 2023 mendatang. Yang jelas kami masih dalam koalisi yang ada saat ini dan akan bersikap realistis demi memberikan yang terbaik untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Kabupaten Probolinggo,” katanya. (tm/eem)

Tinggalkan Balasan