Politik & Pemerintahan

Bawaslu Komentari Poling Calon Bupati Probolinggo


PROBOLINGGO – Wacana tentang pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Probolinggo mulai bergulir. Kemunculannya di media sosial. Sejumlah situs menyajikan poling calon bupati Probolinggo periode mendatang. Sejumlah nama tokoh pun dimunculkan dalam poling tersebut.

Dari penelusuran Koran Pantura di media sosial, salah satu poling yang cukup mengemuka disajikan oleh situs pollingkita.com. Selain itu, ada 4 situs lain yang menyajikan poling serupa. Namun beberapa situs tersebut tidak menyediakan alamat pengelola maupun nama lembaga resminya.

Lima poling tersebut dibuat pada tanggal berbeda. Dua poling dibuat pada 9 Maret, satu poling dibuat pada 11 Maret, dan dua poling lainnya dibuat pada 12 Maret. Dari lima poling tersebut, nama tokoh yang dicantumkan berbeda-beda. Namun yang paling mengemuka adalah poling di situs pollingkita.com yang menyajikan 11 nama tokoh Kabupaten Probolinggo sebagai bakal calon bupati.

Tokoh-tokoh tersebut adalah H. Zulmi Noor Hasani, Gus dr. Moh Haris, KH. Abdul Hamid Wahid, Abdul Malik Haramain, Kusnadi, Jon Junaedi, dan sejumlah nama tokoh lain. Di bagian atas poling, ada pertanyaan “siapakah pilihan anda jika tahun ini dilaksanakan pemilihan Bupati Probolinggo.”

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Probolinggo Fathul Qorib turut mengomentari poling tersebut. Ia menilai kemunculan poling itu cukup wajar.

“Dua sampai tiga tahun jelang pemilu sudah biasa ada jajak pendapat seperti itu. Mungkin tujuannya untuk mengukur sejauh mana popularitas kandidat. Saya kira wajar-wajar saja,” tutur Qorib dikonfirmasi terpisah.

Qorib menyatakan Bawaslu tidak bisa menindak hal tersebut. Sebab, saat ini belum ada tahapan apapun terkait gelaran Pilkada. “Ketika belum masuk pada masa tahapan pemilu, maka itu tidak bisa dikategorikan sebagai pelanggaran pemilu,” tegasnya.

Zaini Gunawan, Komisioner Bawaslu Kabupaten Probolinggo lainnya juga mengemukakan pendapatnya. Ia mengungkapkan, poling serupa juga pernah muncul pada gelaran pilkades serentak. “Ada juga poling semacam itu di Pilkades Sukodadi (Kecamatan Paiton),” tuturnya.

Menurutnya, ada aplikasi membuat poling tersebut dan caranya cukup mudah bagi yang memahaminya. “Mungkin itu perbuatan orang iseng saja. Jadi, kami Bawaslu tidak ambil pusing dengan poling pemilu seperti itu,” ucap warga Kecamatan Gending tersebut. (yek/awi/eem)


Bagikan Artikel