Sekolah Kembali Aktif
TIRIS – Bencana banjir dan tanah longsor di Desa Andungbiru, kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo Senin (10/12) lalu sempat membuat dunia pendidikan ikut terdampak. Namun, pada Jumat (14/12) kegiatan belajar-mengajar sudah kembali aktif.
Adalah SDN Andungbiru I yang terdampak banjir bandang pekan lalu. Pasca bencana, ruang kelas dan kantor di SDN Andungbiru I dipenuhi lumpur sisa banjir. Sekolah itu sampai terpaksa meliburkan para muridnya sejak Selasa (11/12) sampai Kamis (13/12).
Selama para murid diliburkan, para guru bareng warga sekitar dan personel TNI berusaha keras membersihkan lumpur sisa banjir di ruang kelas dan kantor SDN Andungbiru I.
Kodim 0820 Probolinggo memang mengirim sejumlah personel untuk ikut menangani pasca bencana Tiris. Termasuk membersihkan lumpur sisa banjir di SDN Andungbiru I. Selain itu, personel TNI juga aktif membantu murid yang hendak sekolah melintasi sungai. Sebab, jembatan yang biasa digunakan warga untuk menjangkau SDN Andungbiru I dalam kondisi rusak tergerus banjir.

Dua anggota Kodim 0820 Probolinggo menggendong 2 siswa melewati arus sungai agar bisa tiba di SDN Andungbiru I. (Beni Dwi/Koran Pantura)
Perwira Seksi Operasi Kodim 0820 Probolinggo Kapten Czi Slamet Joko Wahono mengatakan, pihaknya aktif turun langsung membantu para korban bencana. Saat ini kondisi SDN Andungbiru I hampir 90 persen bersih dari genangan lumpur.
Menurutnya, sekolah itu sudah bisa digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar. “Personil kami dibantu warga, wali murid, dan guru membersihkan sekolah ini. Bisa aktif kembali, sehingga para murid pembelajarannya tidak terhambat,” kata Kapten Slamet, kemarin (16/12).
Kapten Slamet menyatakan sudah berkordinasi dengan kepala sekolah dan siap membatu jika ada permasalahan lain yang terjadi. ”Jangan sampai semangat murid untuk bersekolah jadi terganggu. Kami siap membantu atas segala kemungkinan, agar para murid tetap sekolah,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Sekolah SDN Andungbiru I Gatoto Sugianto (50) mengatakan proses belajar mengajar sudah bisa dilaksanakan kembali. Sebab, kondisi sekolahnya memang sudah mulai bersih meski belum 100 persen.
“Pembelajaran bisa dilaksanakan kembali. Tetapi kami sudah menyampaikan ke semua murid agar berhati-hati di area sekolah, karena kondisinya masih licin oleh bekas genangan lumpur,” kata Gatot
“Sementara proses belajar mengajar berlangsung pihak sekolah dan wali murid bersama aparat TNI tetap melakukan pengawasan. Di samping itu, kami juga tetap berupaya melakukan bersih-bersih sekitar sekolah sampai selesai,” imbuh Gatot. (ben/iwy)