Alot, Bahas Ambulans per Kelurahan di Probolinggo
PROBOLINGGO – Rencana pengadaan ambulans untuk 29 kelurahan di Kota Probolinggo dengan anggaran Rp 7 miliar, masuk bahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama OPD terkait di pemkot, kemarin (20/8) pagi. Namun, pembahasan itu rupanya berlangsung alot. DPRD masih mempertanyakan kesiapan perangkat pendukungnya.
Rapat itu kemarin berlangsung sejak pagi sampai siang. Sekitar pukul 12.00, rapat dijeda. Tetapi saat jeda, pimpinan Banggar dan sejumlah anggota tidak langsung bubar. Mereka masih melakukan pertemuan dengan beberapa OPD di ruang transit DPRD.
Ketua DPRD Agus Rudiyanto Ghaffur yang juga pimpinan Banggar mengatakan, pertemuan siang itu bertujuan menyamakan persepsi. Ketua DPRD yang karib disapa Rudi itu menegaskan bahwa DPRD tidak menolak rencana pengadaan ambulans untuk setiap kelurahan. “Siapa yang bilang menolak? Belum. Rapat masih dilanjutkan nanti malam,” katanya kepada wartawan. Menurutnya, rapat Banggar ini akan diteruskan
Namun diakui bahwa DPRD dalam rapat pagi mempertanyakan kesiapan perangkat pendukung ambulans itu nantinya. Di antaranya ialah ketersediaan perawat, sopir, hingga garasi ambulans. Menurutnya, pemkot tidak hanya menyediakan ambulans di setiap kelurahan, tetapi harus perangkat sarana dan prasarana. “Kalau tidak ada pengemudinya, kan tidak jalan,” tambahnya.
Jadi, kata Rudi, pengadaan ambulans harus disertai dengan perekrutan perawat yang dibutuhkan untuk mendampingi saat ada pasien. Lalu garasi ambulan juga tidak kalah penting. “Jadi menurut kami, semuanya harus dipersiapkan. Jangan hanya kendaraannya,” ujarnya.
Menurut hemat Rudi, setiap ambulans minimal disediakan 3 perawat dan 3 pengemudi (sopir). Sebab, ambulans harus siap 24 jam. Dengan demikian, pemkot tidak hanya membeli ambulans, tetapi harus juga merekrut perawat dan sopir. “Jadi kami bukan menolak. Kalau memang program pemkot untuk masyarakat, ya kami dukung. Ambulans ini kan untuk masyarakat, tapi monggo perangkat lain dipersiapkan,” katanya.
Dari pihak Pemkot Probolinggo, Kepala Bappeda Rey Suwigtyo saat dikonfirmasi soal ini enggan berkomentar. Ia menyerahkan hal tersebut kepada Plt Sekda Ahmad Sudiyanto. “Sampeyan ke Pak Sekda saja,” ujar Kepala Bappeda.
Tetapi Ahmad Sudiyanto juga enggan berkomentar. Ia malah terburu-buru keluar dari gedung DPRD.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg Ninik Ira Wibawati membenarkan ada alokasi anggaran pengadaan ambulans pada Perubahan APBD 2019 sebesar Rp 7 miliar. Ia berterus terang, pihaknya belum menyediakan perawat dan pengemudi, seperti permintaan DPRD. “Sambil jalan saja. Secepatnya kami akan merekrut perawat dan pengemudi,” katanya sebelum meninggalkan gedung dewan. (gus/iwy)