SBSN untuk Peningkatan Pendidikan Agama

Anggota Komisi VIII DPR RI Hasan Aminudin saat mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru, Provinsi Riau beberapa waktu lalu. (Istimewa/Koran Pantura)
KRAKSAAN – Penerbitan serta fungsi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) telah disepakati oleh Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama (Kemenag). Salah satu fungsi dimaksud adalah manfaat SBSN untuk pembangunan infrastruktur pendidikan agama dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Anggota Komisi VIII DPR RI H Hasan Aminudin mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan agama yang dimaksud, salah satunya adalah madrasah. Menurutnya, peningkatan tersebut menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
“SBSN yang kita putuskan bersama Kementerian Agama, betul-betul sebuah keputusan yang aspiratif, karena semua pemanfaatannya memang untuk kebutuhan infrastruktur lembaga pendidikan dari menengah hingga perguruan tinggi,” kata Hasan usai mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (10/12) lalu.
Hasan berharap SBSN bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur pembangunan. Pasalnya, pembangunan non infrastruktur juga strategis manfaatnya. “Para guru madrasah perlu ditingkatkan kapasitasnya lewat program bantuan SBSN,” terang suami dari Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari ini.
Menurutnya, anak didik harus diberi pembelajaran yang komprehensif untuk memperluas wawasannya. Di situlah peran guru madrasah diperlukan. Hasan mengungkapkan, program peningkatan pendidikan agama pada 2019 tidak harus dengan merekrut tenaga ASN baru, karena biayanya mahal.
“Yang paling memungkinkan di tengah keterbatasan anggaran adalah memberdayakan SDM yang ada. Keberadaan guru agama di lembaga pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama,” papar Hasan.
Di sisi lain, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H Santoso menyatakan mendukung ide tersebut. “Lembaga pendidikan, khususnya madrasah, akan melahirkan kader bangsa yang cerdas dan berakhlakul karimah. Maka sangat pas kalau pendidikan dapat perhatian lebih,” terangnya. (ra/eem)