Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Politik & Pemerintahan

Semuanya Orang Baru, Komposisi Anggota KPU 2019-2024

KRAKSAAN – Seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo periode 2019-2024 sudah memasuki tahap 10 besar. Berdasar pengumuman 10 besar calon anggota KPU yang diterbitkan tim seleksi KPU setempat, tidak ada satu pun anggota KPU periode 2014-2019 yang tersisa.

Ketika memasuki tahap 15 besar, ada 2 anggota petahana yang masih bertahan. Yakni Erfan Ghazi dan Ainol Yaqin. Sementara Sugeng Harianto, anggota petahana lainnya, justru tidak masuk 15 besar. Dengan demikian, anggota KPU periode berikutnya seluruhnya merupakan wajah baru. Sebab, HM Zubaidi dan M. Isfak Yulianto, 2 komisioner KPU lainnya, tidak bisa mencalonkan diri lagi karena aturan.

Pengumuman tim seleksi disampaikan melalui surat nomor:7/PP.06-pu/35/Tim-Sel/III/2019. Nama-nama yang lolos 10 besar adalah A. Zaenullah Fatah, Abd. Rozzaq, Agus Hariyanto Adinata, Ahmad Mukhlas, dan Ahmad Saparudin. Aliwafa, Cung Ali Samsuri, Imam Royani, Lukman Hakim, dan Muhammad Zamroni.

“Pengumuman hari ini (kemarin, red). Alhamdulillah bisa lolos 10 besar. Itu hasil seleksi wawancara, Rabu (27/2) lalu. Selanjutnya ada tahap uji kelayakan dan kepatutan oleh KPU RI,” kata A. Zaenullah Fatah, salah satu calon anggota KPU yang lolos 10 besar, Senin (4//3).

Kendati demikian, Zen, sapaan akrabnya, tidak mengetahui kapan fit and proper test akan digelar. Namun pihaknya mengaku selalu siap dalam menjalani tes menuju penetapan 5 anggota KPU Kabupaten Probolinggo definitif.

“Kalau tes wawancara kemarin itu materinya tentang inovasi jika nanti terpilih jadi komisioner. Saya menerangkan soal divisi Parmas. Isinya tentang bagaimana bisa merangkul seluruh elemen dalam kegiatan kepemiluan,” ujar warga Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran ini.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Divisi PHL pada Panwascam Pakuniran ini mengaku akan cepat beradaptasi jika nanti terpilih. Yakni dari status sebelumnya selaku pengawas pemilu ke pelaksana pemilu. “Undang-Undang kepemiluannya kan sama. Hanya tugasnya teknisnya saja yang beda. Saya kira tidak jadi masalah,” tegasnya.

Agus Hariyanto Adinata, calon anggota KPU lainnya mengatakan, proses seleksi menjadi komisioner KPU diikutinya atas restu dan doa dari orang tuanya. “Jika orang tua saya ridho, saya maju. Tentunya atas izin Allah. Ini juga panggilan batin saya. Makanya saya ikut,” tegas pria yang karib disapa Aan ini.

Warga Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris ini mengatakan, ia memiliki modal yang cukup kuat dalam seleksi tersebut. Pasalnya, Aan merupakan satu-satunya calon anggota KPU yang merangkak dari tingkat terdasar.

“Saya dulu pernah jadi Pantarlih (Panitia Pemutakhiran Data Pemilih), sekarang disebut PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih). Lalu saya jadi KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Insya Allah dan semoga terpilih di (KPU) Kabupaten,” ungkap Ketua PPK Tiris ini.

Calon anggota KPU lainnya, Ahmad Mukhlas juga menyatakan kesiapannya jika terpilih. Mukhlas juga pernah memiliki pengalaman kepemiluan sebagai PPL (Petugas Pengawas Lapang) di tingkat desa. “Sekarang saya bekerja dalam pendampingan program pemberdayaan masyarakat di kawasan pelosok,” tutur warga Kelurahan Kraksaan Wetan ini.

Mengenai persiapan fit and proper test dari KPU RI, Mukhlas mengaku siap. Dia juga optimis bisa terpilih. Kendati seluruh keputusan itu ada pada KPU RI dan hasil dari seleksi terakhir tersebut. “Insya Allah. Harus optimis,” tegasnya. (awi/eem)

Tinggalkan Balasan