Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Peristiwa

Aduh, Sekatan Jalan Banyak Bocor

PROBOLINGGO – Sejumlah jalur dalam Kota Probolinggo yang semula disekat dalam rangka PPKM darurat, kini banyak yang bocor di siang hari. Diduga sekatan itu sengaja dibuka oleh beberapa orang. Melihat ada kebocoran pada penyekatan, pengendara lain ikut-ikutan lewat.

Berdasar pantauan Koran Pantura Rabu (20/7), palang-palang penyekatan yang bocor di antaranya di Jalan Diponegoro utara kantor Bank Mandiri. Berikutnya di Jalan WR Supratman, utara rumah makan Sari Kuring dan Jalan KH Mansyur, tepatnya perempatan utara RS Amanah.

Lalu di timur GOR Ahmad Yani dan utara Plaza Probolinggo, serta Jalan Basuki Rahmat, tepatnya perempatan Flora menuju alun-alun. Begitu juga sekatan di Jl Pahlawan menuju Jalan HOS Cokroaminoto atau dikenal dengan pertigaan Loji. Kebocoran sekatan di Loji itu membuat ruas Jalan  Cokroaminoto yang sebelumnya sepi, kembali ramai.

Jalan Dr Soetomo yang awalnya sepi, kini juga mulai menggeliat. Meski begitu, toko dan rumah makan yang berada di jalan tersebut tetap banyak tutup. Yang tetap buka hanya toserba KDS, GM dan Sinar Terang. Namun, pengunjung tetap tidak seramai sebelum terjadi penyekatan.  Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di trotoar Jl Dr Soetomo juga banyak yang tutup.

Penyekatan yang masih eksis tertutup untuk seluruh kendaraan hanya di depan markas Kodim 0820 di Jalan Panglima Sudirman. Sampai kemarin petugas masih tetap berjaga-jaga di titik penyekatan tersebut. Begitu pula dengan penyekatan di perempatan Brak.

Saat dikonfirmasi soal banyaknya jalur penyekat yang terbuka, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo Agus Effendi menyebut masyarakat yang membuka palang pintunya.

Masyarakat melakukan hal itu karena di lokasi tesebut tidak ada petugas. Jika dijaga, menurut Agus, masyarakat tidak akan berani membuka penyekatan. Ia berterus terang, petugas Dishub tidak ada di lokasi penyekatan, karena bertugas di jalur penyekatan sisi selatan, tepatnya Wonoasih.

Menurut Agus, Dishub kekurangan personel. Pegawai yang ada bertugas di tempat atau bidang lain. Seperti di bagian administrasi (kantor), Penerangan Jalan Umum (PJU) dan bertugas di uji kir. “Personel kami terbatas. Pegawai kami tidak hanya bertugas di bagian lalu lintas,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (21/7) sore.

Agus menyatakan, pihaknya berusaha agar sarana penyekatan diikat. Tujuannya agar pengendara sepeda motor tidak bisa menerobos celah. “Itu kita yang memasang talinya. Kan di sisi kanan-kiri penyekat ada celah jalan sempit. Pengendara menerobos sekat, lewat di atas trotoar. Lha, tali itu dibuka sama pengendara. Ya, karena tidak ada yang jaga,” ungkapnya.

Petugas jaga penyekatan menurut Agus tidak hanya Dishub, tetapi juga unsur Polresta, TNI dan Satpol PP. Sedangkan komandonya dari Satgas Percepatan dan Penanggulangan Covid 19. “Benar, sarana dan prasarana penyekatan dari kami. Kalau komandonya dari Satgas Covid 19,” jelasnya. 

Sementara, Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota AKP Roni Faslah belum bersedia berkomentar saat dikonfirmasi soal ini kemarin. Alasannya, dari siang hingga petang ia masih mengikuti video conference (vidcon). “Saya masih ikut vidcon. Kami akan melakukan pendekatan persuasif,” katanya saat ditelepon. (gus/iwy)

Tinggalkan Balasan