Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Peristiwa

Nenek Sebatang Kara Ditemukan Tewas di Pesisir Dringu

DRINGU – Warga Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo digegerkan dengan kasus penemuan sesosok mayat perempuan tua. Nenek itu tergeletak di pesisir desa setempat, Rabu (6/1) pagi. Sosok perempuan itu belakangan diketahui bernama Sunarti (60) warga RT/RW 007/003.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Pantura, penemuan jasad Sunarti pertama kali ditemukan oleh Heri Siswanto. Pria yang bekerja sebagai nelayan itu hendak pergi melaut sekitar pukul 06.00 pagi.

Dari temuannya itu, kemudian Heri langsung bergegas memberitahukannya kepada warga lainnya. Kemudian oleh warga, temuan tersebut disampaikan kepada kepala desa setempat yang kemudian ditindak lanjuti dengan kedatangan kepala desa. Ia datang dengan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas desa setempat.

“Awalnya kami kesulitan mengenali jasad korban karena tidak ada yang mengenalinya. Namun setelah kami umumkan kepada warga sekitar, akhirnya ada warga yang mengenalinya dan menyebutkan bahwa jasad itu adalah nenek Sunarti warga desa kami,” ujar Kepala Desa Dringu Sunan Bukhari, Rabu (6/1).

Setelah identitas jasad diketahui, proses evakuasi pun segera dilakukan oleh pihak kepolisian dan TNI dibantu oleh warga. Selanjutnya jasad tersebut dibawa ke salah satu rumah warga yang dijadikan sebagai rumah duka. Hal itu karena warga tidak mengetahui sanak saudara dari Sunarti yang selama ini tinggal sebatang kara di rumahnya.

“Karena warga tidak tahu siapa pihak keluarga dari korban, akhirnya ada warga yang menjadi sukarelawan dengan menjadikan rumahnya sebagai rumah duka dari jenasah nenek Sunarti itu,” kata Bukhari.

Namun, beberapa jam kemudian, ada informasi bahwa ada warga Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran mengaku sebagai salah satu anggota keluarga dari korban. Alhasil, dengan adanya laporan maka proses persemayamannya pun dibatalkan. Selanjutnya jenasah dibawa oleh pihak keluarga kerumah duka yang berada di desa Tempuran.

“Pihak keluarga korban menolak untuk diotopsi karena tidak diketemukan adanya bekas luka kekerasan. Sehingga polisi pun menghentikan penyelidikan atas kasus ini,” kata Bukhari. (tm/eem)

Tinggalkan Balasan