Peristiwa

Makan Rumput Basah, Enam Domba Mati


PROBOLINGGO – Nasib sial dialami Karman (45), warga RT/RW 04/05 Jl. Sunan Drajat, Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Enam ekor domba miliknya mati mendadak, Rabu (11/3) pagi. Yakni setelah makan rumput basah dalam jumlah terlalu banyak.

Kejadian matinya enam ekor domba tersebut mendapat perhatian khusus dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo. Petugas dinas melakukan pemeriksaan di rumah Karman, Kamis (12/3). Hasilnya, enam dari delapan domba milik Karman itu mengalami keracunan zat Saponin yang menempel di rumput serta dedaunan yang dimakan.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat pada Dinas terkait drh. Faika Miryani mengatakan, zat saponin saat musim hujan konsentrasinya meninggi. Ia menyarankan pemilik domba agar tidak langsung memberikan rumput atau dedaunan kepada domba peliharaannya.

“Diamkan dulu rumput sampai agak layu. Kalau langsung diberikan, domba akan kembung,” terangnya.

Menurutnya, penyebab domba kembung adalah gas yang dihasilkan zat saponin. Kembung akibat gas saponin sifatnya akut dan bisa menyebabkan domba mati cepat alias mendadak. Faika juga menyebut ada emorogi ditrachea (pendarahan tenggorokan). “Di paru-paru juga ditemukan emorogi (pendarahan),” terangnya, Kamis (12/3) siang.

Zat Saponin juga menyebabkan dinding lambung, usus, dan ginjal rapuh. Terkait dua domba yang tidak mati, Faika mengatakan bahwa kondisi tubuh domba tidak sama. Selain itu, dua ekor domba yang masih hidup ternyata makan rumput lebih sedikit daripada enam domba yang mati. “Yang dua ekor dimungkinkan makan sedikit. Sehingga samponin dalam darahnya terjaga,” ungkapnya.

Faika menegaskan, matinya enam domba milik Karman bukan karena rumputnya diberi racun seseorang. Tetapi lebih karena racun yang ada di dalam rumput yang dicari dan didapat oleh Karman. “Ya, dombanya keracunan. Bukan karena racun dari orang lain. Tapi dari dalam rumputnya sendiri,” terangnya.

Sementara itu, Karman mengatakan, ia mengetahui dombanya tewas pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00. Ia tidak mengetahui penyebab kenapa enam dombanya mati mendadak dengan kondisi perut kembung. Menurutnya, pada Selasa (10/3) sore, ia memberi pakan rumput segar kepada domba-dombanya. Rumput itu didapat dari hasil mengarit rumput usai hujan pada Selasa sore.

“Enggak tahu apa penyebabnya. Pagi saya lihat enam domba sudah mati. Yang dua ekor tidak mati,” katanya.

Akibat kejadian tersebut, karman mengaku merugi sekitar Rp 10 juta. Menurutnya, domba yang tewas sudah besar dan siap dijual. Apalagi ada dua ekor domba besar diperkirakan bisa laku Rp 3 juta. (gus/eem)


Bagikan Artikel