Belasan Truk Tangki Dikerahkan, Suplai Air Bersih ke Pelanggan PDAM
PROBOLINGGO – Kota Probolinggo benar-benar krisis air bersih, lantaran pipa PDAM bocor. Selasa (11/2) pagi hingga sore, belasan truk tangki dikerahkan untuk menyuplai air bersih kepada sejumlah pelanggan PDAM.
Tak hanya kendaraan angkut air milik OPD di lingkungan pemkot, kendaraan milik jajaran samping seperti Polres Probolinggo Kota, Kodim 0820 serta Yon Zipur X juga dikerahkan untuk melakukan droping air bersih. Bahkan, BPBD daerah tetangga, yaitu Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan juga dimintai bantuan melakukan suplai air bersih ke pelanggan. Mereka dipandu dan didampingi petugas PDAM ke lokasi pendistribusian air bersih.
Adapun personel yang dilibatkan tidak hanya petugas PDAM, tetapi juga Tim Reaksi Cepat (TRC) 247 BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Tagana (Taruna Tanggap Bencana), termasuk anggota Polresta, Kodim 0820 Probolinggo dan anggota Bataliyon Zipur X.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo membenarkan bahwa pihaknya meminta bantuan kendaraan. Di antaranya, 2 unit dari BPBD Kabupaten Probolinggo, berkapasitas 5 dan 6 ribu liter. Dua unit kendaraan tangki masing-masing bantuan dari BPBD Pemkab dan Pemkot Pasuruan berkapasitas 5 ribu liter.
Berikutnya ada pula 1 unit kendaraan tangki bantuan dari Yon Zipur X yang berkapasitas 8 ribu liter. Mereka menyuplai air bersih, sesuai arahan dan petunjuk PDAM, juga atas informasi dari nomor kedaruratan 112 milik pemkot. “Teman-teman ngedrop air sesuai arahan dan petunjuk PDAM dan 112,” jelasnya.
Saat ditanya berapa hari bantuan dari daerah lain itu bertahan di Kota Probolinggo, Sugito menjawab dua hari. Itu sesuai permintaan dari BPBD Kota Probolinggo. “Permintaan kami dua hari. Setelah itu mereka kembali ke daerahnya masing-masing. Kalau diminta, mereka ke sini lagi,” ujarnya.
Sedang saat ditanya berapa kendaraan BPBD Kota Probolinggo yang dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan air kepada sebanyak 19.975 pelanggan PDAM, Sugito menjawab tidak ada. Menurutnya, selama ini OPD yang dipimpinnya tidak memiliki kendaraan tangki. “Dari dulu, kami belum punya. Nanti, kami mau mengajukan,” tandasnya.
Sementara itu, Kasat Shabara Polresta AKP Dwi Sucahyo mengatakan, keterlibatannya dalam menyuplai air bersih ke rumah pelanggan PDAM merupakan kewajiban, dan merupakan panggilan kemanusiaan. Polresta droping air menggunakan kendaraan water cannon. ”Kami terpanggil dengan kondisi yang terjadi di wilayah kami,” ujarnya.
Disebutkan, pihaknya telah droping air di sejumlah rumah pelanggan PDAM, sebelum menyuplai di Rusunawa Bestari, Jalur Lingkar Utara (JLU). Tak hanya melayani tempat air yang dibawa penghuni rusunawa, water cannon juga mengisi tandon PDAM yang sudah kosong 2 hari lalu. “Kami juga mengisi kamar mandi dan tandon mushalla rusunawa,” tambahnya.
Ketua RW 17 Rusunawa mengatakan, dua hari di RW-nya kehabisan stok air bersih PDAM. Selama itu, 400-an lebih warganya membeli air untuk kebutuhan mandi, mencuci dan memasak. Ada pula yang mandi dan mengambil air di rumah keluarga atau saudaranya. “Warga kami yang punya keluarga di sekitar sini, mandi di rumah saudaranya. Kalau yang enggak punya, ya beli,” ujarnya.
Disebutkan, 95 Kepala Keluarga (KK) yang mendiami rusunawa kehabisan stok air PDAM pada minggu malam. Sebelumnya, meski air PDAM mampet atau mati total, warga tidak bingung, karena air masih ada di tandon. “Senin pagi sampai sekarang warga bingung. Persediaan air di tandon habis. Baru dikirim sekarang,” katanya. (gus/iwy)