Satpol Jaring 5 Pelajar Bolos, Beralasan Istri Kepsek Meninggal
KRAKSAAN – Dinas Satpol PP Kabupaten Probolinggo berhasil menjaring 5 pelajar tingkat SMA yang kedapatan bolos sekolah, Senin (18/11). Mereka dipergoki tengah ngopi di PKL Semarak Kota Kraksaan pada jam sekolah. Pasalnya, sekolah sedang fakultatif lantaran istri kepala sekolah (kepsek) meninggal dunia. Sehingga seluruh siswa dipulangkan.
Lima siswa tersebut terjaring Satpol PP di salah satu warung PKL Semarak. Seluruhnya masih mengenakan seragam putih abu-abu. Tidak hanya ngopi, mereka juga nampak santai sambil menghisap rokok. Personel Satpol PP pun menghampiri dan menanyai mereka satu per satu.
Lima siswa itu tidak berasal dari sekolah yang sama. Nah, salah satu dari siswa itu mengaku tidak bolos sekolah, tetapi baru pulang sekolah. Ia pulang lantaran istri kepsek baru meninggal dunia. Sekolah masuk setengah hari karena guru dan beberapa murid harus bertakziah.
Namun, alasan itu tidak begitu saja ditelan oleh personel Satpol PP. Pelajar itu tetap dibawa ke markas Satpol PP. Selanjutnya, guru-guru mereka didatangkan. Di markas Satpol PP, para pelajar itu diberi pembinaan. Mulai dari membaca istighfar, menyanyikan Indonesia Raya, membaca Sumpah Pemuda, dan mendatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Tidak hanya itu, handphone kelima siswa itu pun disita sementara oleh Satpol PP. Satu persatu handphone itu diperiksa. Di beberapa handphone siswa itu ditemukan video dan foto tak senonoh. File itu langsung dihapus.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada Dinas Satpol PP Kabupaten Probolinggo Haryanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada sejumlah siswa yang bolos sekolah dan nyangkruk di warung. Laporan itu ditindaklanjuti langsung.
Lalu soal keterangan salah satu siswa bahwa istri kepsek meninggal, dipastikan tidak tepat. “Kami panggil guru mereka. Ternyata alasan itu hanya alibi. Sekolah tetap aktif. Istri kepsek meninggalnya pada hari Sabtu lalu,” kata Haryanto.
Menurutnya, masih adanya pelajar bolos ini merupakan fakta pergaulan remaja yang kurang baik. Haryanto mengakui kerap mendapati siswa bolos sekolah dan nyangkruk di warung-warung saat jam sekolah. “Ini merupakan fenomena yang perlu disikapi bersama. Baik dari guru dan para orang tua. Agar kejadian seperti bisa diminimalisir dan dicegah,” katanya. (yek/iwy)