Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Peristiwa

Warga Desa Opo-Opo Diguyur Hujan Es

KREJENGAN – Hujan es terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Saat terjadi hujan dan angin kencang pada Sabtu (9/11) sore lalu, warga Dusun Gunungwurung, Desa Opo-Opo, Kecamatan Krejengan mendapati butiran es turun dari langit. Hujan itu juga membuat beberapa pohon roboh.

Dari informasi yang dihimpun Koran Pantura, hujan es itu terjadi sekitar pukul 16.30. Fenomena itu diawali dengan penampakan awan gelap. Beberapa menit kemudian, angin kencang tiba-tiba datang dan menerjang pepohonan.

Beberapa pohon di dusun tersebut tumbang. Pohon-pohon mangga yang tengah berbuah lebat seperti diobok-obok angin. Buah mangga berjatuhan menimpa atap rumah warga. Setengah jam angin kemudian hujan turun, berikut butiran es yang ikut turun dari langit. 

Butiran es yang turun itu berukuran seukuran batu kerikil. Saat hujan es itu berlangsung, warga memilih mengunci pintu dan bersembunyi. Ada yang sampai bersembunyi di bawa meja karena khawatir atap rumah jebol.

Engak bliker kakruah rajenah. Pah etambein angen cek santa’en. Bumbungan margeh lobereh capok es gruah (Seperti kerikil itu besarnya. Ditambah angin kencang. Atap rumah rasanya mau ambruk, red),” ujar Ahsanun Naim (24), warga dusun setempat.

Pria yang akrab disapa Nanang itu mengatakan, hujan es itu baru kali pertama terjadi di sekitar tempat tinggalnya. Syukur saja tidak sampai memakan korban. Hanya, beberapa pohon tumbang dan warga sempat panik bukan kepalang. “Semua warga panik. Ada yang sampai mengumandangkan azan, dikira kiamat,” ungkap alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Hal senada juga disampaikan Zen (25) pemuda dusun setempat. Menurutnya, hujan es tersebut berlangsung sekitar 5 menit. Namun, dalam waktu singkat itu, sudah membuat panik warga. Ia tak habis pikir, jika hujan itu berlangsung hingga 30 menit. Kemungkinan, menurutnya, atap rumah warga sudah pada ambruk.

“Meskipun sebentar hujan es itu, atap rumah sampai mau ambruk. Apalagi kalau cuma  rumah semi permanen dengan atap sederhana, sudah pasti ambruk itu. Beruntung saja tak ada yang sampai begitu,” ungkap Zen yang alumnus UPM Probolinggo.

Terpisah, kepala BPBD Anggit Hermanuadi menyampaikan, hujan es itu merupakan fenomena yang sering terjadi pada masa pancaroba seperti saat ini. Selain itu ada juga fenomena lain seperti hujan lebat sporadis disertai kilat atau petir, puting beliung, dan angin kencang.”Hujan es itu sendiri merupakan fenomena cuaca yang bisa saja terjadi saat hujan, dengan disertai es batu dengan bentuk butiran es berukuran kecil,” ungkapnya.

Atas fenomena ini, Anggit mengimbau masyarakat tidak perlu panik. “Di tempat lain juga ada yang terus hujan es. Ini hal biasa setiap musim pancaroba,” katanya. (yek/iwy)

Tinggalkan Balasan