Peristiwa

55.250 Warga Krisis Air Bersih


PROBOLINGGO – Krisis air bersih di Kabupaten Probolinggo di kemarau ini disebutkan makin meluas. BPBD Kabupaten Probolinggo mencatat, terdapat sekitar 55.250 jiwa penduduk di 55 dusun di 13 desa yang mengalami krisis air bersih.

Alhasil, puluhan ribu jiwa penduduk yang tersebar di 8 kecamatan terdampak kemarau parah ini. Mereka sepenuhnya mengandalkan pasokan air bersih dari bantuan dropping air yang dilakukan secara berkala di puluhan lokasi tersebut.

“Selama 65 hari, mulai dari Juli hingga Oktober, kekeringan melanda di Kabupaten Probolinggo. Sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih,” kata Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi, Rabu (30/10).

Menurutnya, dengan musim kemarau panjang ini, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih pun akhirnya bertambah. Dari sebelumnya hanya berjumlah 12 desa kini bertambah menjadi 13 desa. “Hingga awal pekan lalu, total kami sudah mendistribusikan sedikitnya 1.105.000 liter air bersih yang disalurkan melalu sistem dropping air menggunakan 4 mobil truk tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter,” sebutnya.

Mantan Kepala Bappeda itu mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan di wilayah Kabupaten Probolinggo baru akan terjadi awal November mendatang. Menjelang perubahan musim itu, suhu di Kabupaten Probolinggo terasa lebih panas. Tiupan angin juga lebih kencang dibanding sebelumnya.

“Prakiraan dari BMKG November hujan turun di awal bulan. Tapi kan belum tahu nanti deras atau tidak. Apakah akan mempengaruhi air yang masuk ke pori-pori tanah. Kemungkinan di awal musim hujan nanti, kami masih akan melakukan droping air bersih,” ujar Anggit. (tm/iwy)


Bagikan Artikel