Peristiwa

Rindu, Anak Gali Makam Ibu


PAKUNIRAN – Warga Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo digegerkan peristiwa penggalian makam seorang perempuan. Penggalian itu dilakukan oleh seorang anak karena merindukan ibunya yang telah meninggal dunia sekitar 40 hari lalu.

Tindakan itu dilakukan oleh Nasir, warga Desa Batur, Kecamatan Gading. Pada Jumat (11/10) siang, Nasir membongkar makam ibunya, Sumarto (70), yang dikuburkan di pemakaman umum Desa Kedungsumur.

Nasir menggali makam ibunya itu seorang diri, saat kematian ibunya menginjak 40 hari. Setelah itu, Nasir mengangkat jenazah ibunya dan dibawa pulang ke rumahnya. Agar tidak diketahui orang, Nasir memasukkan jenazah sang ibu ke dalam karung dan kemudian menggotongnya.

Jenazah sang ibu sempat diinapkan di rumah Nasir. Tetapi Sul, salah seorang saudara, mengetahui kejadian itu. Sul kemudian membujuk Nasir agar mau mengembalikan jenazah Sumarto. Nasir yang mengalami gangguan jiwa, akhirnya bersedia. Minggu (13/10) siang, Nasir mengembalikan janazah ibunya ke liang kubur.

“Aslinya, ibunya (Sumarto, red) itu warga Batur. Sebelum wafat itu sempat sakit dan dirawat oleh kakaknya, (Sul, red). Kemudian wafat dan dikebumikan di makan daerah sana,” ujar Marisol Amin, seorang warga setempat.

Ia menyampaikan, saat pembongkaran pada Jumat itu tak ada warga yang mengetahuinya. Sebab, posisi makam itu berada di tengah hutan. Jarang sekali warga yang ke daerah sana. “Ya digali sendiri sama dia (Nasir, red),” katanya saat dikonfirmasi.

Sementara itu Kapolsek Pakuniran Iptu Habi Sutoko mengatakan, pelaku yang membongkar makam ibunya itu, tengah mengalami gangguan jiwa berat. Pelaku Nasir itu merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara.

Alasan dibongkarnya makam itu, menurut Kapolsek, lantaran pelaku Nasir  merindukan keberadaan ibunya sendiri. Sehingga pelaku memutuskan untuk membongkar makam dan membawa janazah itu ke rumahnya.

Terkait video yang viral atas pembongkaran janazah itu, Kapolsek mengonfirmasi video itu benar. Hanya saja, video itu bukan pembongkaran, melainkan pemakaman kembali jenazah. “Saat pemakaman itu ada warga yang merecord. Karena saat pemakamannya sudah banyak warga yang tahu,” katanya. (yek/iwy)


Bagikan Artikel