Waspada Badai Pasir di Bromo
SUKAPURA – Bagi warga yang ingin berwisata ke Gunung Bromo harus menyiapkan masker. Itu karena saat siang hari kerap terjadi badai pasir. Kondisi ini selain menganggu jarak pandang, tapi juga bisa menganggu pernapasan.
Berdasar pantauan Koran Pantura, biasanya abu/pasir Gunung Bromo ini akan berterbangan sejak sekitar pukul 08.30 hingga sore hari. Yang paling parah terjadi di kawasan pasir berbisik hingga memasuki bukit teletubis. Tak sedikit wisatawan yang lebih memperpendek perjalanan wisata dan kembali ke penginapan atau parkiran jeep semula.
Reno, salah satu pelaku jasa wisata di kawasan Sukapura mengatakan, memang di saat musim kemarau kawasan laut pasir Gunung Bromo kerap terjadi badai pasir. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan yyang berlalu lalang mengantarkan tamu ke sejumlah destinasi.
“Nah, abu bekas aktivitas vulkanis yang sempat meningkat beberapa waktu lalu menyebabkan beberapa titik mengalami penebalan,” katanya.

Sejumlah pengendara berada di laut pasir Gunung Bromo terganggu karena badai pasir terjadi setiap hari. (Choirul Umam Masduqi/Koran Pantura)
Selain membuat jarak pandang menjadi pendek, kendaraan roda dua atau sepeda motor pun sering jatuh di kawasan pasir berbisik. Bukan hanya jatuh, tapi mereka juga mengalami selip ban karena ketebalan pasir bercampur abu yang cukup parah.
“Kita sebenarnya sudah hati-hati, tetapi tetap saja nggak bisa mengatur keseimbangan, sampai jatuh,” kata Muhammad Amin, seorang pengunjung asal Jombang, kemarin.
Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah 1 TNBTS Sarmin meminta pengunjung Gunung Bromo untuk menggunakan masker. Kondisi seperti sekarang ini tak bisa dihindari karena memang sedang musim kemarau. Sangat memungkinkan terjadi badai pasir di lautan pasir Gunung Bromo.
“Makanya kami minta agar pengunjung menggunakan masker untuk melindungi diri dari abu atau pasir,” katanya. (rul/iwy)