Peristiwa

Keracunan Ikan Buntal Tak Boleh Berulang


KRAKSAAN – Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari mengimbau warga Kabupaten Probolinggo agar berhati-hati saat konsumsi ikan Buntal atau Buntek (Fugu). Bahkan jika tidak tahu cara mengolahnya, lebih baik tidak mengonsumsi.

Menurutnya, peristiwa keracunan akibat mengonsumsi ikan buntal menjadi pelajaran bagi semua kalangan. Terutama untuk berhati-hati dalam mengolah dan mengkonsumi ikan Buntal ini.

“Bukan tidak boleh mengonsumsi, tapi saya harap, jika memang tahu cara mengolah untuk memisahkan racunnya, lakukan hal itu lebih cermat dan teliti,” terangnya. “Sementara bagi mereka yang awam dan tidak tahu cara mengolahnya, sebaiknya tidak coba-coba,” imbuhnya.

Tantri mencontohkan kedisplinan usaha kuliner di Jepang yang dengan cermat menyajikan menu ikan Buntal dan menjamin aman dikonsumsi. Dia berharap Kabupaten Probolinggo bisa seperti itu ke depan. “Ikan ini cukup ekslusif di negara Jepang, disebut Fugu Fish. Dan di sana disajikan di restoran dengan perlakukan khusus dan punya jaminan aman,” paparnya.

Pemkab telah berkordinasi dengan Humas dan Dinas Kesehatan mengeluarkan imbauan dan cara pertolongan pertama keracunan. Menurutnya, pertolongan pertama pada keracunan Ikan Buntal bisa dilakukan dengan merangsang muntah apabila korban masih sadar, dan tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan/minuman maupun berbicara.

“Kemudian, tidak boleh memasukkan makanan atau minuman bila korban sedang tidak sadar atau mengalami kesulitan dalam menelan. Segera bawa korban ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan,” jelas Tantri.

Seperti diketahui, beberapa sumber menyebutkan Fugu adalah kata dalam bahasa Jepang untuk ikan buntal dan makanan yang dibuat dari ikan ini dari genus Takifugu, Lagocephalus, atau Sphoeroides. Juga bisa dari ikan landak (dari genus Diodon).

Fugu dapat sangat beracun karena mengandung tetradotoxin, karena itu harus hati-hati penyediaannya untuk menghilangkan bagian yang beracun agar tidak mengkontaminasi daging. Persiapan memasak Fugu di restoran sangat diawasi ketat oleh hukum di Jepang dan beberapa negara lain. Hanya koki yang bersertifikasi dan telah mengikuti pelatihan khusus yang boleh menangani ikan ini. (ra/eem)


Bagikan Artikel