Peristiwa

Januari, Ada 6 Tiang Listrik Roboh


PROBOLINGGO – Selama Januari 2022 ini sudah belasan bencana terjadi di Kabupaten Probolinggo. Mulai dari bencana banjir bandang, tanah longsor, hingga angin puting beliung. Dari bencana tersebut, Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Kraksaan mencatat, ada 6 tiang listrik yang roboh.

Manager ULP PLN Rayon Kraksaan Hendy Pranata mengatakan, robohnya tiang listrik tersebut terdapat di 3 kecamatan yang berbeda. Mulai dari Kecamatan Besuk, sampai Pakuniran dan Tiris. Akibatnya, pasokan listrik ke daerah tersebut sempat terputus.

“Anomali cuaca terus kami waspadai. Setiap harinya kami berkoordinasi dengan tim yang ada di lapangan untuk memastikan pasokan listrik ke rumah warga tetap lancar. Karena memang di musim hujan potensi adanya gangguan listrik itu lebih tinggi,” katanya, Minggu (23/1).

Ia menyebutkan, 2 tiang listrik roboh di kecamatan Besuk lantaran diterjang angin puting beliung. Di Kecamatan Pakuniran, berbarengan dengan banjir yang ada di Desa Gunggungan Kidul, 2 tiang listrik juga roboh. Begitupun di Kecamatan Tiris, adanya banjir di Desa Andungbiru juga berbarengan robohnya 2 tiang listrik. “Berbarengan dengan bencana alam yang ada di 3 wilayah ini, total 6 tiang yang roboh,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejatinya ketika terdapat tiang listrik yang roboh, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan perbaikan agar pasokan listrik bisa segera normal kembali. Sayangnya, perbaikan yang dilakukan oleh pihaknya memang membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung dari tingkat kerusakan.

“Selain itu kecepatan penanganannya juga tegantung dengan lokasinya. Karena ada medan yang perlu ditempuh juga mempengaruhi cepat lambatnya upaya yang dilakukan kami,” terangnya.

Hendy juga menerangkan, adanya bencana tersebut tidak hanya menyebabkan robohnya tiang listrik. Bencana tersbut juga mengakibatkan gangguan lainnya, seperti gangguan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR). Selain itu, pihaknya juga sudah pernah melakukan perbaikan saluran listrik yang ada di kecamatan Krucil dan Krejengan lantaran putusnya konduktor Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).

“Perbaikan konstruksi SUTM dan SUTR banyak kami lakukan. Rata-rata memang terjadi karena cuaca ekstrim dan angin kencang,” tuturnya. (ay/iwy)


Bagikan Artikel