Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Peristiwa

Akibat Cuaca Buruk, 11 Bencana Sudah Terjadi

PROBOLINGGO – Belakangan ini intensitas hujan cukup tinggi di Kabupaten Probolinggo. Hal ini pun mengakibatkan terjadinya beberapa bencana di berbagai daerah. Hingga hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sudah 11 bencana yang terjadi.

Kasi Kedaruratan pada BPBD Abdullah mengatakan, dengan tingginya intensitas hujan pada Januari ini, pihaknya menilai perlu adanya mitigasi kebencanaan. Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi bencana, tidak ada korban jiwa yang terdampak dari bencana tersebut.

“Memang Januari ini kami lebih waspada. Sebab sebelumnya kami sudah memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada awal tahun ini,” katanya, Senin (17/1).

Dari data kejadian bencana yang dihimpun oleh BPBD  setempat, 4 dari 11 bencana yang terjadi merupakan bencana tanah longsor. Bencana tersebut terjadi di Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris yang menyebabkan akses kendaraan terhambat. Kemudian di Desa Tlogosari, Kecamatn Tiris yang menyebabkan penahan jembatan longsor.

Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Tambakukir, Kecamatan Kotaanyar yang menimpa sebagian rumah dari salah satu warga dan sekolah. Di Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, longsore menyebabkan ambrolnya Tembok Penahan Tanah (TPT).

            “Untuk kejadian di Krejengan tanah sebenarnya belum sampai longsor dan menutup jalan. Sebab material tanah di lindungi oleh TPT. Akhirnya, TPT nya yang ambrol,” katanya.

Sedangkan 5 dari 11 bencana tersebut merupakan bencana angin kencang atau putting beliung. Bencana ini terjadi di Desa Tegalwatu dan Rejing Kecamatan Tirisakibat bencana ini, 8 rumah warga rusak ringan dan 1 mobil rusak tertimpa pohon.

Bencana ini juga terjadi di Desa Tandonsentul, Kecamatan Lumbang, adanya angin kencang menyebabkan sebuah pohon pete tumbangdan menimpa rumah yang tidak berpenghuni.

Angin puting beliung juga sempat melanda Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, yang menyebabkan sebuah pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik. Yang terparah, bencana angin putting beliung ini melanda Kecamatan Besuk, di mana sejumlah rumah yang berada di 5 desa porak poranda, bahkan ada yang roboh total. Lima desa tersebut meliputi Desa Jambangan, Kecik, Klampokan, Krampilan, dan Besuk Kidul.

Terakhir, angin kencang juga terjadi di daerah Kecamatan Pajarakan. Akibatnya, sebuah pohon tumbang dan sempat menutup akses jalan raya Selogudig – Ketompen terhambat.

“Dampak cuaca ekstrem dan angin kencang yang paling parah memang di Kecamatan Besuk. Bahkan, ada 1 warga mengalami luka karena tertimpa atap bangunannya,” terangnya.

1 bencana lainnya merupakan jenis bencana banjir. Bencana ini terjadi di Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas yang menyebabkan tergenangnya sebagian area dari Puksesmas Curahtulis. Terakhir, bencana pohon tumbang di Desa Sepuhgempol, Kecamatan Wonomerto yang menimpa 2 orang pengendara motor.

“Potensi bencana masih memungkinkan terjadi. Karena itulah selain menyiagakan Tim Reaksi Cepat, kami juga berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk turut memantau kondisi,” papar Abdullah. (ay/iwy)

Tinggalkan Balasan