Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Peristiwa

Pasangan Singa TWSL Kawin

PROBOLINGGO – Dua singa penghuni TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan) Kota Probolinggo bernama Sera dan Jane, akhirnya bisa tinggal di satu kandang dan kawin. Bila terjadi kebuntingan, Jane si singa betina bakal melahirkan pada Oktober mendatang.  

Kabar gembira tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rahmadeta Antariksa, Senin (9/8) siang. Menurutnya, singa yang sempat tarung saat hendak disatukan tersebut akhirnya bisa tinggal di satu kandang, laiknya satu pasangan pada Juli lalu.  

Menurutnya, pasangan singa Sera dan Jane dipastikan sudah kawin. Hanya, belum bisa dipastikan apakah Jane sudah bunting atau belum. 

Sebelumnya, kedua singa asal TSI (Taman Safari Indonesia) II Prigen itu sempat tarung saat hendak diperkenalkan dan dipersatukan. Bahkan Sera sempat terluka lehernya setelah dicakar Jane. “Mungkin karena TWSL sepi, sehingga mereka mau hidup sekandang. Kan TWSL sejak PPKM, ditutup bagi pengunjung,” kata Rahmadeta kemarin.

 Setelah keduanya akur, pintu penghubung antar dua kandang yang awalnya ditutup, kini dibuka. Jadi, kedua singa tersebut bisa berpindah-pindah kandang. “Bisa tinggal di kandang sisi barat atau timur. Bebas milih sesukanya,” tambah Rahmadeta.

Sementara, Kepala UPT IPLH pada DLH Akbarul Husaini menjelaskan, singa Jane dan Sera sudah kawin. Ia juga belum bisa memastikan apakah Jane hamil atau belum. “Perutnya belum kelihatan besar,” katanya.

Biasanya, lanjut Akbar, singa kelihatan buntingnya setelah 100 sampai 120 hari atau 2 bulan dari terjadinya perkawinan. Untuk memastikan Jane, DLH akan mendatangkan dokter ahli dari TSI II Prigen.

Menurut Akbar, sejak hidup bersama, kini Sera tidak lagi marah-marah. Kondisinya mulai normal atau gemuk.

Sera dan Jane hidup bersama sejak 2 juli 2021. Sebelumnya, upaya menyatukan keduanya sempat gagal. “Mungkin karena Sera belum cukup umur. Setelah umurnya cukup, pintu penghubung kami buka lagi,” ujarnya.

Ternyata upaya itu berhasil dan sejak 2 Juli kedua singa berlainan jenis kelamin tersebut hidup bersama. Selain karena usianya sudah cukup, situasi TWSL yang sepi pengunjung selama PPKM disebut ikut berkontribusi membuat Jane mau berkumpul dangan Sera. “Saat pengunjung sepi, mereka mau kumpul. Dan masa PPKM, mereka sering kawin,” tandas Akbar.   

Sebagi informasi, singa Sera tiba di TWSL pada 6 Februari 2020, berat badannya 150 kg. Sera lahir 15 April 2014, anakan dari jantan Isaku dan betina Gita. Sedangkan singa Jane tiba di TWSL pada 6 Februari 2020, berat badan 53,9 kg. Jane lahir 18 Mei 2018, anakan dari jantan Galuh dan betina Febi. (gus/iwy)

Tinggalkan Balasan