Ajari Anak Tanggap Bencana
TIRIS – Bencana banjir dan longsor di Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo pada penghujung tahun lalu dijadikan pelajaran berharga oleh warga. Salah satu pelajaran pentingnya adalah agar masyarakat, termasuk anak-anak, lebih tanggap terhadap segala potensi bencana.
Pasca bencana banjir dan longsor menimpa Desa Andungbiru, PAUD Taman Posyandu Madani di Dusun Sumber Kapong tidak dapat menjalankan aktivitasnya. Tetapi kemarin PAUD itu sudah kembali menjalankan aktivitasnya.
Di masa awal masa bermain dan belajar pasca musibah, PAUD yang memiliki 20 anak didik itu memilih memberikan pembekalan mental. Terutama untuk menghilangkan trauma para anak didik pasca bencana.
Pengasuh PAUD TP Madani Ernawati (30) mengatakan, bencana banjir dan longsor yang menerjang Desa Andungbiru bisa mengakibatkan stres dan trauma. Tidak hanya kepada orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Menurutnya, jika trauma itu tidak segera disembuhkan, bisa mengganggu tumbuh kembang mental anak. “Ini sangat penting sekali. Harus dilakukan trauma oleh bencana itu bisa dihilangkan. Hal itu kami terapkan melalui pembelajaran dengan bermain,” imbuhnya.
Sedangkan Kepala PAUD TP Madani Yulinda Sari (35) menjelaskan, dalam bencana alam, biasanya anak-anak banyak yang menjadi korban. Faktor utamanya ialah karena anak-anak kurang tanggap terhadap bencana. Karena itu, menurutnya, penting memberikan bekal kepada anak-anak agar juga memiliki kemampuan untuk tanggap terhadap bencana.
“Upaya ini harus tetap dilakukan agar anak-anak tetap waspada bila ada bencana. Desa Andungbiru termasuk rawan terjadi bencana alam. Seperti yang terjadi selama tahun 2018, sampai dua kali ada bencana. Maka pembelajaran ini sangat penting sekali diajarkan kepada anak-anak, agar tanggap bencana,” ujarnya Yulinda. (ben/iwy)