Sepeda Rusak Tertimpa Pagar, Belum Ada Ganti Rugi
PROBOLINGGO – Sejumlah 134 sepeda milik siswa SMPN 10 Kota Probolinggo rusak setelah tertimpa pagar PT Eratex Djaja yang roboh, Senin (19/8) lalu. Namun, sepekan setelah kejadian itu, ternyata belum ada ganti rugi. Begitu pula tempat parkir milik SMPN 10 yang ikut rusak tertimpa pagar.
Selama sepekan, sepeda angin berbagai jenis dan merek yang rusak tertimpa pagar itu masih ditumpuk begitu saja di halaman sekolah SMPN 10. Pihak sekolah belum tahu kapan sepeda pancal yang rusak tersebut akan diganti. Pihak sekolah hingga kini belum mendapat kabar dari manajemen pabrik PT Eratex yang bersebelahan dengan SMPN 10 tersebut.
Waka Kesiswaan SMPN 10 Andik Sasmitro mengaku tidak tahu apakah sudah ada titik terang atau belum soal ganti rugi. Andik menyarankan wartawan bertanya langsung kepada kepala sekolah. Hanya, kepala sekolah kemarin masih ada tugas di luar kota.
Saat ditanya kerugian, Andik enggan berkomentar, dengan alasan bukan tugasnya. Andik hanya kebagian tugas menginventarisir dan mencatat pemilik sepeda pancal yang tertimpa pagar yang roboh. “Mereka mengisi di form soal kerusakan sepedanya,” katanya kemarin (26/8) siang.
Disebutkan, ada 134 sepeda uang rusak dan tingkat kerusakannya berbeda-beda. Ada yang parah tidak bisa dipakai dan ada yang rusak ringan. Untuk yang rusak ringan, ada yang diambil oleh orang tuanya dengan alasan akan diperbaiki sendiri.

Pagar PT Eratex Djaja ini roboh pada Senin (19/8) lalu dan menyebabkan ratusan sepeda milik SMPN 10 Kota Probolinggo rusak. (Agus Purwoko/Koran Pantura)
Sehingga dari hari ke hari jumlah sepeda yang rusak berkurang. Dari 134, berkurang tinggal 100 dan berkurang lagi menjadi 90 sepeda. “Sekarang tinggal 86. Form yang kami berkian ke orang tua, kembali 84 lembar. Ada 2 yang belum menyerahkan form,” jelas Andik.
Menurutnya, pagar PT Eratex Djaya di belakang sekolahnya roboh, Senin pekan lalu sekitar pukul 10.05. Tembok pagar itu roboh setelah diterjang angin Gending. Ada 134 sepeda milik siswa yang rusak tertimpa pagar tembok itu. Meski kejadiannya pas jam istirahat, namun tak ada satupun siswa yang tertimpa reruntuhan. “Kan tempat parkirnya terkunci. Jadi enggak ada siswa yang masuk ke tempat parkir,” tambahnya.
Tak hanya menimpa sepeda, pagar sepanjang sekitar 20 meter robohnya juga mengenai tiang penyangga tempat parkir, sehingga ikut roboh. Kerugiannya ditaksir sebesar Rp10 juta. “Tempat parkirnya los tanpa dinding. Atapnya sor-soran. Kerugiannya Rp10 juta,” terang Andik. Menurutnya, pihak sekolah berharap segera ada ganti rugi untuk perbaikan sepeda maupun tempat parkir.
Sementara, PT Eratex Djaja enggan berkomentar banyak. Seseorang dari manajemen PT Eratex saat dikonfirmasi via telepon kemarin menyatakan tidak bisa memastikan kapan ganti rugi akan direalisasikan.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah untuk mendata dan menghitung kerugiannya. Kalau soal penyebab tembok kami runtuh, karena angin Gending,” ujar pria yang enggan menyebutkan nama dan jabatannya itu. (gus/iwy)