Akhirnya Masuk Sekolah Lagi
PROBOLINGGO – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo mulai melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada Senin (6/9). Uji coba ini mulai dari tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD hingga SMP. Hal ini tidak terlepas dari semakin menurunnya kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengatakan, dalam uji coba pelaksanaan PTM Terbatas ini ada sebanyak 24 lembaga KB, 24 lembaga TK, 48 lembaga SD dan 40 lembaga SMP yang tersebar di 24 kecamatan. Lembaga-lembaga itu sudah mulai menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan tatap muka.
Namun, dalam pelaksanaannya kapasitas siswa hanya dibatasi maksimal 50 persen untuk jenjang SD dan SMP. Sedangkan untuk jenjang KB maksimal 33 persen. “Aturan-aturan ini harus diperhatikan karena nanti akan dilakukan monitoring,” kata Fathur Rozi, Senin (6/9).
Menurut Rozi, PTM Terbatas dilaksanakan dengan ketentuan guru dan tenaga kependidikan yang melaksanakan pembelajaran harus sudah divaksin. Demikian halnya untuk peserta didik yang usia 12 ke atas juga harus sudah divaksin.
“Untuk jenjang SMP diprioritaskan PTM Terbatas-nya bagi yang sudah melaksanakan vaksinasi. Tetapi ini tidak berlaku untuk jenjang PAUD, TK dan SD. Karena vaksinasi itu untuk yang usia 12 hingga 17 tahun, kecuali yang kelas 6 yang sudah berusia 12 tahun lebih,” jelasnya.
Ia menerangkan, PTM Terbatas ini dilakukan dengan cara bergantian, dengan durasi pembelajaran untuk jenjang SMP dan SD kelas III-VI lama pembelajaran maksimal 8 jam pelajaran per hari (30 menit per jam pelajaran) dengan jeda istirahat 15 menit di dalam kelas.
“Untuk jenjang SD kelas I dan II lama pembelajaran maksimal 6 jam pelajaran per hari (30 menit per jam pelajaran) dengan jeda istirahat 15 menit di dalam kelas. Jenjang PAUD maksimal selama 4 jam pelajaran per hari (30 menit per jam pelajaran) tanpa jeda istirahat di luar kelas,” tegasnya.
Terpisah, kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan, untuk lembaga yang berada di bawah naungannya juga sudah mulai melakukan uji coba PTM sejak Senin (6/9). Totalnya, ada 98 Raudlatul Athfal (RA), 134 MI, 62 MTs, dan 31 MA yang sudah mulai menggelar PTM.
“Rata-rata per kecamatan ada 5 RA yang mulai menggelar PTM. Untuk MI, MTs, dan MA totalnya ada sekitar sepuluh lembaga perkecamatannya. Semoga, mereka bisa menerapkan prokes dengan baik, agar ke depannya bisa terus dikembangkan PTM ini,” terangnya. (ay/iwy)