Angka Laka Lantas Meningkat
PAJARAKAN – Sepanjang tahun 2018 kemarin, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Probolinggo tercatat meningkat dibanding tahun 2017. Dari 523 laka lantas di tahun 2017, naik jadi 553 di tahun 2018, atau meningkat 5,74 persen. Jumlah korban meninggal dunia (MD) pun meningkat.
Berdasarkan data dari Satlantas Polres Probolinggo, dari 553 laka lantas sepanjang tahun 2018, korban MD ada 55 orang, 13 luka berat (LB), dan 720 luka ringan (LR). Sedangkan pada tahun 2017 lalu, dari 523 laka lantas, ada 75 korban MD, 8 LB, dan 748 LR. Jumlah itu mengalami peningkatan 5,74 persen.
Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, berdasar data laka lantas tersebut ia menilai sepanjang tahun 2018 ada peningkatan kejadian laka lantas, meski tidak terlalu signifikan.
Jumlah kejadian laka lantas memang mengalami kenaikan, tetapi angka korban MD turun 26,67 persen. “Jadi intinya memang ada kenaikan, tapi korban yang meninggal dunia mengalami penurunan. Dari 75 korban, menjadi 55 korban,” terang Kapolres, Selasa (1/1).
Selanjutnya, pihaknya bakal meningkatkan pengawasan dan pemantauan lalu lintas. Terutama di spot-spot yang rawan kecelakaan, seperti di jalur wisata Pantai Bentar Gending. “Kami juga akan memperbanyak pamflet pemberitahuan lokasi rawan laka di setiap titik,” paparnya.
Jadi, kata Kapolres, setiap beberapa meter sebelum spot rawan laka akan diberi pemberitahuan untuk menurunkan kecepatan kendaraan. Sehingga pengguna jalan untuk berhati-hati. “Penyebab kecelakaan itu banyak factor. Selain faktor pengemudi, ada faktor alam juga,” ucapnya.
Dari faktor pengemudi yang paling banyak adalah mengantuk, lelah, turunnya tingkat konsentrasi. Sedangkan faktor alam meliputi kabut, hujan hingga membuat jalan becek, jalan berlubang, dan sebagainya.
“Nah, untuk menekan angka laka, perlu kesadaran para pengguna jalan agar lebih berhati-hati dan tidak melanggar rambu-rambu. Lalu, terapkan juga safety riding,” imbau Kapolres. (yek/iwy)