PROBOLINGGO – Polsek Mayangan Kota Probolinggo menghentikan sementara penyelidikan kasus pencurian 6 laptop di kantor UPT Pengelolaan Sampah dan Limbah (PSL) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Sebab, polisi masih harus menunggu hasil rekaman CCTV yang saat ini sedang diperbaiki.
Polsek Mayangan akan melanjutkan penyelidikan jika rekaman CCTV selesai diperbaiki di Ridi Comp. Hal tersebut disampaikan Kanit Reskrim Polsek Mayangan Iptu Mugi, Minggu (26/1) siang. Ia belum memastikan apakah rekaman CCTV dirusak pelaku, atau memang sebelumnya sudah rusak, tetapi tidak diketahui UPT PSL.
Yang jelas menurut Iptu Mugi, rekaman CCTV itu tidak jelas gambarnya, sehingga figur pelaku juga tidak jelas. “Menunggu perbaikan selesai. Kami perbaiki di Ridi Comp. Enggak jelas gambarnya. Burek agak putih. Enggak tahu, apakah ada yang merusak atau rusak sendiri,” tandasnya.
Dalam kasus ini, polsek sudah memeriksa dan memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian saat aksi pencurian berlangsung. Di antaranya ialah penjaga malam kantor UPT PSL dan staf yang kali pertama mengetahui UPT PSL kemalingan. “Kami sudah memintai keterangan saksi. Barang bukti di lokasi kejadian, sudah kami amankan,” tambahnya.
Dalam kejadian ini ada 6 laptop di kantor UPT PSL di Jalan Anggrek, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan yang digasak dimaling. Aksi pencurian tersebut diketahui Kamis (23/1) sekitar pukul 06.00. Rohim (38), petugas kebersihan UPT PSL mengatakan, pencurian itu diketahui pertama oleh Yoni, salah seorang security.
Menurutnya, sekitar pukul 06.00, petugas keamanan malam hendak membuka pintu kantor. Satpam terkejut melihat barang yang ada di ruangan staf berantakan. Ia langsung menghubungi rekannya.
Setelah diperiksa, ada 6 laptop kantor UPT PSL hilang digondol maling. “Apa saja yang hilang, saya tidak tahu. Apakah laptop saja, atau ada barang lain yang hilang, saya tidak tahu,” terang Rohim saat ditemui Jumat (24/1) lalu.
Sementara, Kepala DLH Rachmadeta Antariksa membenarkan kantor UPT PSL dibobol maling. Hanya, ia tidak mengatahui pasti jumlah laptop yang hilang. “Saya tidak tahu, jumlahnya 5 atau 6, saya lupa. Saya dapat laporan dari pegawai. Mereka juga yang melapor ke polsek,” katanya. (gus/iwy)