Dipicu Masalah Warisan
KURIPAN – Motif duel berdarah yang menggemparkan warga Desa Wringinanom, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo pada Senin (17/12) lalu terungkap. Pelaku pembacokan dan korban yang merupakan saudara ipar berduel karena urusan warisan.
Hal ini terungkap berdasar penelusuran yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menyimpulkan duel tersebut terjadi karena perebutan harta waris. “Sementara ini (motifnya) perebutan warisan. Yaitu tanah sawah yang digarap bergantian oleh pelaku dan korban yang merupakan saudara ipar,” terang Kapolsek Kuripan AKP Kusmidi.

Petugas kamar mayat RSUD Tongas menemukan uang Rp 603 ribu di kantong baju korban saat proses visum kemarin lusa. (Choirul Umam Masduqi/Koran Pantura)
Namun, saat ditanya mengenai perebutan warisan seperti apa, AKP Kusmidi tidak mengungkapkannya. Ia menerangkan, kemarin siang pihaknya telah melakukan rekonstruksi duel maut di lokasi kejadian. “Rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara dalam kasus yang sedang ditangani ini,” terangnya.
Dalam rekonstruksi kemarin, sedikitnya ada 6 adegan yang diperagakan oleh pelaku, yakni Arman (60). Mulai dari adegan percekcokan antara pelaku dan korban bernama Samad (65), hingga terjadinya pembacokan. “Setelah cekcok, korban memukul pelaku dengan cangkul. Tetapi, saat itu pelaku berhasil menangkis dengan tangan,” kata AKP Kusmidi.
Aksi perkelahian antara keduanya berlanjut. Pelaku berusaha melakukan serangan balik. Dia mendorong korban hingga terjatuh. Korban masih mampu berdiri dan melakukan serangan terhadap pelaku.
“Korban kemudian mukul lagi kena kepala pelaku. Pelaku seketika terjatuh. Apesnya, saat pelaku jatuh di dekat sebuah celurit yang langsung disabetkan ke arah korban. Korban langsung tersungkur dan tewas di tempat,” terang AKP Kusmidi.
Berdasar hasil pemeriksaan, AKP Kusmidi mengatakan bahwa pelaku menyabetkan celurit tanpa ada niatan untuk membunuh. Pelaku menyabetkan celurit sekenanya. “Tidak ada niatan membunuh. Setelah kejadian itu pelaku langsung diseret oleh saksi, yaitu istrinya sendiri dan dibawa pulang,” ungkapnya.
Sekitar dua jam setelah kejadian, pelaku berhasil diamankan oleh pihak kepolisian di rumah salah seorang warga yang dijadikan tempat persembunyian. “Pelaku kami amankan sekitar jam 16.00. Setelah itu langsung kami amankan dan kami tahan di Polsek. Tetapi, untuk sekarang kami langsung serahkan ke Polres. Tetapi perkaranya kami yang menangani,” kata AKP Kusmidi.
Sementara dari keterangan salah seorang warga yang tinggal di dekat rumah korban, terungkap bahwa sebelum duel maut itu, korban dan pelaku saling berdebat. “Karena gak ada yang ngalah, akhirnya cekcok. Saya dengarnya karena memang rebutan warisan, Mas,” kata salah satu warga yang tak ingin disebut namanya tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin lalu, Samad (65) dan Arman (60) alias Maden terlibat dalam sebuah duel. Duel antara 2 warga Dusun Krajan Desa Wringinanom itu berakhir mengenaskan. Sebab, Samad tewas setelah terkena luka bacok cukup parah. (rul/eem)