Resah Glaser Jadi Venue Tawuran
PROBOLINGGO – Bundaran Gladak Serang (Glaser) di Kota Probolinggo sedang jadi perbincangan. Ini setelah viral video tawuran remaja di bundaran Glaser. Ini membuat sejumlah warga di sekitar bundaran Glaser mengaku resah. Salah satunya karena Glaser kerapkali menjadi ajang tawuran pemuda. Selain tawuran, ada juga tindakan tidak terpuji lainnya.
Salah satu warga sekitar, Putri Eka, mengatakan memang hal semacam itu kerap terjadi, apalagi di malam hari. “Warga sini ya resah. Kalau bisa, harus ada tindakan dari petugas lah. Mosok sering tawuran di sini,” kata Putri.
Menurutnya, memang ada pos petugas keamanan di sekitar Glaser. Tetapi, petugas jarang berada di tempat. “Biasanya malam Minggu.Tapi kalau ada petugas, ya nggak ada tawuran,” jelasnya.
Dari pantauan koran pantura, di kawasan itu terjadi tawuran antar pemuda. Bahkan, video tawuran berdurasi 30 detik beredar di story WhatsApp (WA). Tawuran sekelompok pemuda tersebut terjadi di Bundaran Gladak Serang Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Minggu (27/9) petang.
Video tawuran yang terjadi sekira pukul 20.00 WIB tersebut tak hanya beredar di story WA namun juga di media sosial (medsos). Dari video terlihat sekelompok pemuda terlibat tawuran. Sekelompok pemuda berlarian mengejar dan mengeroyok seorang pemuda yang mengenakan kaos.
Sahri, juga warga sekitar Glaser, membenarkan aksi tawuran dua kelompok pemuda tersebut terjadi sekira pukul 19.30-20.00 WIB. “Saya pas lewat kok ada ramai-ramai tawuran. Saya sempat melihat dan terus acuh saja, nggak berani melihat,” katanya.
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti penyebab tawuran sekelompok pemuda tersebut. Ia menduga penyebab tawuran karena salah paham karena saat kejadian memang di Bundaran Gladak Serang saat itu ramai.
Sementara itu, Kapolsek Mayangan Kompol Eko Hari S. mengatakan, pihaknya tidak mengetahui terkait viralnya video tawuran sekelompok pemuda tersebut. “Kami berharap kepada pihak Pemkot utamanya dinas terkait untuk mematikan PJU saat pukul 22.00 WIB ini dalam rangka untuk mengurangi kerumunan,” terangnya.
Sebab, salah satunya karena kawasan itu menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, utamanya anak anak muda. “Memang jadi ajang kumpul. Semoga peran masyarakat juga bisa mencegah hal seperti ini,” ujarnya. (rul/iwy)