Istiqomah Mencerdaskan

Tercepat dan Terpercaya

Ekonomi

Minyak Goreng Rp 17 Ribu per Liter, Kurang dari 1 Jam Habis

PROBOLINGGO – Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kini masyarakat ditambahi beban kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.  Sebagai upaya untuk mengatasi kondisi ini, Pemkab Probolinggo bersama Bulog melakukan operasi pasar.

Harga sejumlah komoditi seperti minyak goreng dan gula sedang melambung. Ini membuat Pemkab Probolinggo dan Perum Bulog Sub Divre Probolinggo turun tangan untuk melaksanakan operasi pasar. Salah satu operasi pasar itu digelar di Pasar Dringu, Senin (17/1).

Operasi pasar itu dilakukan Pemkab dan Bulog untuk menekan harga komoditas minyak goreng dan gula yang melambung tinggi. Selain itu operasi pasar itu dilaksanakan untuk menyediakan komoditas beras medium untuk masyarakat.            

Untuk operasi pasar ini, Pemkab Probolinggo dan Perum Bulog menyiapkan beras medium sebanyak 90 kg kemasan 5 kg sejumlah 18 sak dengan harga Rp 8.700/kg. Minyak goreng sebanyak 75 liter sejumlah 75 botol dengan harga Rp 17.000/liter, dan gula sebanyak 75 kg dengan harga Rp 12.500/kg.

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh. Natsir mengatakan dari hasil survey harga yang dilakukan di Pasar Dringu, beras medium harganya mencapai Rp 8.500/kg, minyak goreng harganya mencapai Rp 18.500/liter dan gula harganya mencapai Rp 13.000/kg.

“Prioritas utama kita adalah komoditi minyak goreng dan gula karena harganya relatif tinggi untuk saat ini. Selain itu tujuan dari operasi pasar ini, yakni untuk menekan harga minyak goreng dan gula, khususnya di Pasar Dringu,” ujarnya, kemarin.

Adanya operasi pasar dengan menyediakan beberapa komoditas dengan harga relatif murah ini sukses menarik perhatian warga. Dalam hitungan menit saja belasan sak beras dan gula, serta ratusan liter minyak goreng ludes diserbu warga.

“Operasi pasar di Pasar Dringu ini hanya berjalan kurang dari 1 jam sudah habis terjual, kecuali komoditi beras karena harga beras memang relatif sama dengan harga pada umumnya,” terangnya.

Melihat antusiasnya masyarakat yang sangat tinggi, tambah Natsir, pihaknya akan melakukan operasi pasar ini tidak hanya di Pasar Dringu, tetapi juga di pasar-pasar yang lain di Kabupaten Probolinggo. Oleh karena itu pihaknya akan mengusulkan ke Bulog untuk tambahan lokasi operasi pasar.

“Operasi pasar di Pasar Dringu ini sebagai titik awal untuk operasi pasar selanjutnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat akan komoditi beras, minyak goreng dan gula dengan harga murah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya. (tm/iwy)

Tinggalkan Balasan